Gubernur Sulsel Jamin Stok dan Harga Pangan Aman Selama Lebaran

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman (ASS) memastikan stok dan harga bahan pangan aman selama momen perayaan Idul Fitri 1444 H. 

Penegasan itu disampaikan gubernur saat  inspeksi mendadak (sidak) di pasar tradisional Pa'baeng-baeng Kota Makassar bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, KPPU Wilayah VI Sulse, Bank Indonesia dan Bulog Divre Sulselbar, Kamis (13/4/2023).

Sudirman menegaskan, pasokan dan harga mayoritas komoditas pangan utama relatif terjaga. Bahkan, ada beberapa bahan pangan yang justru mengalami penurunan harga.

"Alhamdulillah justru ada beberapa harga yang turun. Seperti ayam, perkilonya jadi Rp26 ribu, bawang juga turun dari Rp36 ribu biasanya jadi Rp32 ribu kalau tidak salah. Kemudian, minyak juga masih ada Minyakkita yang Rp14 ribu," katanya

ASS, sapaan karib Gubernur Sulsel, lantas mengimbau masyarakat untuk tidak berbelanja berlebihan (panic buying). Meski harga dan stok terjamin, namun jika terjadi kepanikan, dipastikan akan akan berdampak pada lonjakan harga yang signifikan.

"Kami menghimbau supaya tidak ada panik buying karena harga stabil. Yang kedua tentu yang dibeli yang dibutuhkan saja, untuk keseharian. Supaya tidak terjadi lonjakan berlebihan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah VI KPPU, Hilman Pujana mengatakan hingga H-11 lebaran, pihaknya melihat belum ada pergerakan harga. Yang ada justru terjadi penyusutan harga beberapa komoditas. 

Sementara disinggung mengenai adanya indikasi persekongkolan harga di level distributor, Hilman mengaku belum melihat adanya tanda-tanda itu.

"Seperti dugaan awal, kenaikan harga di Bulan Ramadan ini memang pengaruh supply demand saja dan adanya gangguan distribusi," katanya.

Sejauh ini, pengawasan distribusi bahan pokok diakui terpantau cukup lancar dari hulu ke hilir tanpa hambatan. Meski demikian, masyarakat diimbau agar berbelanja sesuai kebutuhan saja.

"Tren kenaikan harga, bicara data biasanya telur. Itu juga sangat tergantung dari supplynya seperti apa. Supplynya tercukupi atau tidak. Kalau supply nya bagus, tentunya harga bisa tidak terlalu tinggi sampai di pasarnya," tutup Hilman.

Laporan : Mardianto Lahamid