Strategi Menteri Keuangan Rem Jumlah Utang Negara

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah Indonesia tengah menjalankan beberapa strategi agar utang negara yang belakangan ini terus naik bisa direm, atau berhenti. 

Dikutip CELEBESMEDIA.ID dari CNN Indonesia, Sri Mulyani mengklaim pemerintah harus terus melakukan inovasi terkait pembiayaan proyek, demi mengurangi kenaikan utang Indonesia.

Ia menjelaskan pihaknya mendorong pembiayaan dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Hal ini akan meringankan beban pemerintah dalam membangun suatu proyek.

"Kami juga lakukan inovasi pembiayaan, kami sudah banyak sekali lakukan pembiayaan," ungkap Sri Mulyani dalam Webinar: Optimisme Pemulihan Ekonomi 2021 di Indonesia.

Beberapa lembaga yang berperan langsung dalam pelaksanaan KPBU, antara lain Bappenas sebagai koordinator KPBU, Kementerian Keuangan melalui DJPPR dalam memberikan dukungan jaminan kepada pemerintah, serta kementerian/lembaga/daerah/BUMN/BUMD sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK).

Selain itu, pemerintah juga sudah membentuk Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). LPI adalah lembaga pengelola investasi dana abadi (sovereign wealth fund/SWF) di Indonesia.

Kemudian, pemerintah juga memiliki Special Mission Vehicle (SMV) BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan. SMV bisa disebut juga sebagai perpanjangan tangan pemerintah bidang keuangan.

Diketahui, Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyetujui pengelolaan utang sebesar Rp405,86 triliun pada 2022. Angka ini terdiri dari pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp393,69 triliun dan pembayaran bunga utang luar negeri sebesar Rp12,17 triliun.

Laporan: Mukhlas Nur AdiPutra (UINAM)