Budidaya Ikan Hias Bawa Berkah Buat Keluarga

. Selasa, 27 Juni 2023 16:11

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Budidaya ikan hias masih menjadi bisnis yang ramai digeluti oleh sebagian orang. Tak sedikit diantara mereka yang bisa sukses hingga menghasilkan sesuatu yang fantastis dari hasil bisnis budidaya ikan hias ini.

Di kota Makassar sendiri penjual ikan hias dapat dijumpai di Jalan Lamaddukelleng, Kelurahan Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Dari hasil wawancara CELEBESMEDIA.ID, banyak penjual ikan hias yang akhirnya bisa hidup dengan makmur dari hasil budidaya ikan hias.

Ismail Taking contohnya. Pria berusia 67 tahun tersebut sudah menggeluti pekerjaannya sebagai pembudidaya ikan hias sejak tahun 1986.  

Dulunya, Ismail hanyalah seorang kuli bangunan serabutan, namun ia akhirnya memutuskan untuk mencoba hal baru dengan menjajakan ikan hias keliling.

"Awalnya nda ada sama sekali kerja ku, paling kerja bangunan ada yang kadang kerja, kadang 1 sampai 3 bulan nda kerja lagi, tapi saya liat di (Kelurahan) Bara-baraya ramai yang ternak ikan hias, akhirnya saya punya ide untuk manfaatkan ini dan saya jual mi keliling di Pasar Baru, pertama menjual itu ternyata ramai yang beli," ujarnya kepada CELEBESMEDIA.ID, Sabtu (24/6) lalu.

Ismail pun bercerita bahwa kini ia berhasil menghidupi keluarganya mulai dari membeli rumah, hingga menyekolahkan anak dari hasil budidaya ikan hias.

"Dulu itu saya tinggal di rumah mertua, tapi Alhamdulillah sekarang saya bisa katakan kalau saya sukses karena akhirnya saya bisa beli rumah sendiri dari hasil jualan ikan hias," tambahnya.

Ismail Taking - (foto by Raudhatul Jannah)

Ikan hias yang dijajakan Ismail pun terbilang sangat bervariatif. Terdapat banyak jenis ikan yang dijualnya mulai dari Ikan Koki, Ikan Cupang, Ikan Koi, Ikan Komet, Glofish, Ikan Naga dan masih banyak lagi.

Harganya pun dibanderol mulai dari Rp2.500 untuk yang paling murah hingga Rp300.000 untuk yang paling mahal.

Perjalanan Ismail dalam menggeluti pekerjaannya ini tentu tidak mudah, ada kalanya ia harus menanggung rugi akibat penjualan yang anjlok atau ikan yang sakit dan mati.

"Tantangannya ya kalau ikan sakit terus mati pasti kita rugi, terus biasa juga kalau harga ikan yang tadinya tinggi tiba-tiba langsung rendah sekali ya rugi juga," paparnya.

Tak jarang ia pun harus rela menahan rasa gatal dan sakit akibat kuku tangan dan kaki yang terkena jamur air, sebab harus mengganti air di akuarium dan kolam ikan setiap hari.

"Resikonya ya sampai jelek begini kuku tangan sama kaki karena termakan air karena harus tiap hari kena air untuk ganti air di akuarium sama kolam," bebernya.

Namun, hal tersebut tidak membuat Ismail patah semangat untuk terus menekuni pekerjaannya sebagai pembudidaya ikan hias, karena dari hasil budidaya ikan hias inilah ia bisa mengangkat derajat dan menghidupi keluarga hingga sekarang.

"Saya punya anak ada 4 semuanya sekolah bahkan sekarang ada yang bisa beli mobil, semuanya itu dari ikan hias dan saya merasa kalau saya sudah berhasil karena itu," tutupnya.

Laporan: Raudhatul Jannah