Inflasi Sulsel 2023 Sebesar 2,81 Persen, Lebih Tinggi dari Angka Nasional

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pada bulan Desember 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) gabungan lima kota di Sulawesi Selatan (Bulukumba, Watampone, Makassar, Parepare, dan Palopo) sebesar 2,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 117,35. 

Demikian juga tingkat inflasi gabungan lima kota IHK Sulsel secara year to date (ytd) atau dari Januari sampai Desember 2023, sebesar 2,81 persen.

Sementara secara nasional inflasi Desember (y-on-y) sebesar 2,61 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,56.

Adapun tingkat inflasi year to date (y-to-d) nasional pada Desember 2023 sebesar 2,61 persen.

Angka-angka itu menunjukkan tingkat inflasi di Sulsel lebih tinggi dibandingkan tingkat inflasi nasional. Artinya daya gerus inflasi terhadap daya beli masyarakat di Sulsel lebih kuat dibandingkan rata-rata nasional.

Menurut data terbaru yang dirilis Badan Pusat Statistik, dari lima kota IHK di Sulawesi Selatan, inflasi (y-on-y) tertinggi terjadi di Makassar sebesar 2,89 persen dengan IHK sebesar 117,49. Sedangkan inflasi (y-on-y) terendah terjadi di Palopo sebesar 2,21 persen dengan IHK sebesar 115,60.

Komoditas utama penyumbang inflasi (y-on-y) pada Desember 2023, antara lain beras, cabai rawit, angkutan udara, rokok kretek filter, emas perhiasan, cabai merah, bawang putih, labu siam/jipang, gula pasir, dan kacang panjang

Pada bulan Desember, gabungan lima kota IHK terjadi inflasi secara month to  month (m-to-m) sebesar 0,73 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada 8 kelompok pengeluaran. 

Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami kenaikan indeks harga yaitu sebesar 1,65 persen.

Kelompok pakaian dan alas kaki inflasi sebesar 0,03 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen. Kelompok transportasi sebesar 1,19 persen. Kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen. Kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen.

Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,64 persen. Kelompok ini terbesar menyumbang inflasi.

Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen.