Gurita dan Tenggiri TPI Paotere Jadi Primadona Ekspor Eropa

Paotere - (foto by Rifki)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Dua komoditas hasil laut unggulan dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Paotere, Makassar, yakni gurita dan tenggiri, kini tengah menjadi buruan utama pasar ekspor Eropa. Kualitas yang memenuhi standar internasional serta minimnya stok di pasaran menjadikan harga kedua jenis ikan ini melonjak tajam dalam beberapa pekan terakhir.

Kondisi cuaca yang kurang bersahabat di wilayah perairan Sulawesi Selatan turut memengaruhi jumlah tangkapan nelayan. Namun demikian, tingginya permintaan ekspor justru mendorong harga jual gurita dan tenggiri mencapai level tertinggi di pasar lokal.

“Harga masih stabil. Karena ini juga cuaca tidak mendukung, kencang angin. Makanya kurang barang. Walaupun terik begini, tapi di lautan anginnya kencang,” ujar Iccang, salah satu staf pengepul ikan di TPI Paotere, Rabu (13/8).

Meski mayoritas jenis ikan lainnya masih berada pada harga stabil dengan selisih beli dari nelayan ke pengepul berkisar antara Rp2.000 hingga Rp5.000 per kilogram, gurita dan tenggiri menunjukkan tren berbeda. Kedua komoditas ini menjadi andalan ekspor dengan daya serap pasar yang tinggi, terutama dari negara-negara Eropa.

“Harga paling tinggi di gurita sama tenggiri, saat ini sekarang. Peminatnya banyak, tapi barangnya kurang. Sepi memang di lautan (sekarang). Banyak permintaan dari buyer-buyernya perusahaan, tapi barangnya kurang makanya oleh perusahaan dinaikkan harga,” lanjut Iccang.

Saat ini, harga gurita yang ditawarkan oleh pengepul bervariasi tergantung ukuran. Mulai dari Rp55.000 hingga mencapai Rp92.000 per kilogram. Sementara itu, harga tenggiri lebih fluktuatif karena sebagian besar pasokannya langsung dikirim ke kawasan industri perikanan Kima dan juga beberapa restoran lokal.

“Tenggiri tidak menentu harganya, kadang ini naik, besok turun, karena dia kan ekspor. Kita kirim barangnya ke Kima saja, biasa ada yang ambil secara individu, rumah makan biasa ada, tapi dominasi ke Kima sama yang dropkan barang rumah makan juga ada,” jelasnya.

LMenariknya, tren ekspor kini beralih dari pasar Asia ke Eropa, terutama untuk gurita yang dulunya lebih banyak digunakan dalam menu sushi dan sashimi. Permintaan tinggi dari Eropa membuat harga komoditas laut ini terdongkrak secara signifikan.

“Harga memacu Makassar (bukan provinsi atau nasional). Yang bikin gurita dan tenggiri minatnya tinggi ya karena kurang barang. Belum cukup untuk diekspor, sementara dia butuh barang lagi, otomatis harga naik dari perusahaan,” tambah Iccang.

Diketahui, sejak Maret hingga September, aktivitas lelang di TPI Paotere memang cenderung menurun karena banyak nelayan yang beralih fokus mencari telur ikan. Musim panen besar sendiri baru diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober mendatang.

Laporan: Rifki