Awas, Ekspor Sulsel ke AS Bisa Terhenti Selama 2025

Rizki Ernadi Wimanda - (Dok CELEBESMEDIA.ID)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Rizki Ernida Wimanda menyatakan, kebijakan tarif tinggi Amerika Serikat terhadap China dan negara lainnya, dipastikan berdampak penurunan ekspor dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel. 

Bahkan ekspor Sulsel ke AS diasumsikan berpotensi terhenti selama 2025 karena tarif tinggi tersebut. Tarif yang dimaksud bukan harga tetapi tarif bea masuk komoditas impor AS dari negara lain.

Peringatan itu mengemuka dalam acara Sulsel Talk bertajuk Ekonomi Sulsel di Tengah Pusaran Perang Dagang Glibal 2.0 : Menakar Risiko, Menjemput Peluang. Kajian ekonomi berkala yang digelar BI itu, diadakan di Kantor BI Makassar, Rabu (14/5/2025).

Sulsel Talk yang dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Jufri Rahman, menampilkan pembicara Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Sulselbar Mohammad Muchlasin, ekonom senior Indef Dr Aviliani.

Dampaknya melalui dua jalur. First Round Effect melalui penurunan ekspor Sulsel ke AS secara langsung. Bahkan diasumsikan tarif yang tinggi berpotensi menghentikan ekspor ke AS selama 2025. Walaupun pangsanya hanya 2,7% dari total ekspor Sulsel pada tahun 2024.

First Round Effect berdampak penurunan ekspor luar negeri Sulsel  -1,07% atau Rp 535,25 miliar, yang berdampak penurunan PDRB 0,14%.

Second Round Effect melalui penurunan ekspor ke Tiongkok (China). Diasumsikan ekspor ke China dalam bentuk bahan mentah (raw materials) turut menurun oleh karena menurunnya ekspor China ke AS. Banyak bahan mentah diproses dulu di China lalu hasilnya diekspor ke AS.

Komoditas mentah utama yang diimpor China dari Sulsel yaitu besi stainless dan rumput laut. Pangsa ekspor China ke AS untuk dua komoditas tersebut adalah 5,8% dan 2,7%.

Second Round Effect khususnya komoditas besi stainless (ferro alloy nickel, rumput laut, dan karagenan), diperkirakan mencapai -0,03% atau Rp 16,49 miliar, dengan risiko penurunan PDRB 0,004%.

Nilai ekspor yang dikirim melalui pelabuhan di Sulawesi Selatan pada Maret 2025 sebesar US$105,68 juta. 

Angka ini mengalami penurunan 26,34 persen bila dibandingkan dengan nilai ekspor pada Februari 2025 yang mencapai US$143,47 juta. 

Padahal, nilai ekspor Februari 2025 sempat meningkat dibanding kinerja Januari 2025 maupun dibandingkan Februari 2024.

Kinerja ekapor Maret 2025 tersebut anjlok lebih dalam lagi jika dibandingkan kinerja Maret 2024 (year-on-year). 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulel yang dilis Senin (5/5/2025), nilai ekspor pada Maret 2025 tersebut, anjlok 40,33 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$177,11 juta.