Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Okupansi Hotel di Makassar Merosot

Hotel Aryaduta Makassar - (foto by: dok celebesmedia)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Tingginya kasus Covid-19 masih berdampak pada sektor parwisata. Okupansi hotel di Makassar hanya 8 hingga 18 persen selama pandemi covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulsel Anggiat Sinaga mengatakan hunian hotel dari awal pandemi yakni Maret 2020 sampai tahun ini terus merosot. Bahkan Anggiat mendapat laporan ada hotel yang okupansinya hanya 8 persen.

Meski belum ada hotel yang  gulung tikar. Namun, sebagian pengusaha memang telah merumahkan karyawan.

"Hingga saat ini belum ada hotel yang tutup. Tapi saya kira ini hanya menunggu waktu saja. Akan tetapi, terkait proses karyawan dirumahkan sudah pasti berlangsung atau karyawan yang bekerja hanya 15 hari dalam sebulan agar upahnya hanya 50 persen," jelas Anggiat Rabu (21/7/2021).

Anggiat pun telah berkomunikasi dengan Wali Kota Makassar agar hibah sektor pariwisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp48,8 miliar dapat segera dicairkan.

Meksi belum ada waktu pasti pencairan dana, namun Anggiat optimis dana hibah untuk sektor pariwisata yang terkena dampak pandemi dapat dicairkan. Pasalnya, tahun lalu dana hibah tersebut sempat tidak bisa dicairkan karena keterlambatan proses administrasi.

"Kami diminta untuk merampungkan seluruh administrasi yang akan diberikan kepada kementerian (Kemenparekraf) agar dana hibah itu segera bisa dicairkan untuk menjadi paling tidak penopang dana bagi kami. Belum ada kepastian kapan dicairkan. Tapi saat ini dalam proses persuratan kepada kementerian," ucapnya.