Keutamaan dan Amalan Nisfu Syaban

. Jumat, 18 Maret 2022 09:45
undefined

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Nisfu Syaban adalah peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan dari kalender Islam atau tangg 15 bulan Syaban kalender Hijriah. Nisfu Syaban 1443 Hijriah di Indonesia akan bertepatan pada tanggal 18 Maret 2022.

Keutamaan Nisfu Syaban

Nisfu Syaban (15 Sya’ban) adalah waktu mulia, bahkan menurut sebagian kalangan pada malam harinya yakni malam Nisfu Sya'ban mengkhususkan amalan tertentu. Benarkah pada malam nisfu Sya’ban punya keistimewaan dari bulan lainnya?

Melansir rumaysho, Jumat (18/3/2022), bulan Sya’ban adalah bulan mulia yang terletak sebelum bulan suci Ramadhan. Di antara keistimewaannya, bulan tersebut adalah waktu dinaikkan amalan.

Hadits dari Usamah bin Zaid, ia pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia tidak pernah melihat beliau melakukan puasa yang lebih semangat daripada puasa Sya’ban. Kemudian Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Meski demikian, jumhur ulama menyimpulkan bukan berarti dikhususkan amalan khusus pada malam tersebut seperti kumpul-kumpul di malam nisfu Sya’ban dengan salat jama’ah atau membaca SurahYasin atau do’a bersama atau dengan amalan khusus lainnya.

Amalan Nisfu Syaban

  • Salat malam

Walau sebagian ulama ada yang menganjurkan salat di malam nisfu Sya’ban. Namun shalat tersebut cukup dilakukan seorang diri.

Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan, “Mengenai shalat malam di malam Nisfu Sya’ban, maka tidak ada satu pun dalil dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga para sahabatnya. Namun terdapat riwayat dari sekelompok tabi’in (para ulama negeri Syam) yang menghidupkan malam Nisfu Sya’ban dengan shalat.”

Ibnu Taimiyah ketika ditanya mengenai shalat Nisfu Sya’ban, beliau rahimahullah menjawab, “Jika seseorang shalat pada malam nisfu sya’ban sendiri atau di jama’ah yang khusus sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian salaf, maka itu suatu hal yang baik. Adapun jika dilakukan dengan kumpul-kumpul di masjid untuk melakukan shalat dengan bilangan tertentu, seperti berkumpul dengan mengerjakan shalat 1000 raka’at, dengan membaca surat Al Ikhlas terus menerus sebanyak 1000 kali, ini jelas suatu perkara bid’ah, yang sama sekali tidak dianjurkan oleh para ulama.” (Majmu’ Al-Fatawa, 23: 131

  • Perbanyak  Bacaan Al-Qur’an di bulan Syaban

Salamah bin Kahil berkata, “Dahulu bulan Sya’ban disebut pula dengan bulan membaca Al Qur’an.”

‘Amr bin Qois ketika memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tokonya dan lebih menyibukkan diri dengan Al Qur’an.

Al ‘Aqili rahimahullah mengatakan, “Mengenai turunnya Allah pada malam nisfu Sya’ban, maka hadits-haditsnya itu layyin (menuai kritikan). Adapun riwayat yang menerangkan bahwa Allah akan turun setiap malam, itu terdapat dalam berbagai hadits yang shahih. Ketahuilah bahwa malam nisfu Sya’ban itu sudah termasuk pada keumuman hadits semacam itu, insya Allah.” Disebutkan dalam Adh Dhu’afa’ (3/29). (Lihat Fatwa Al Islam Sual wa Jawab, no. 49678)