Waspada Heatsroke, Ini 5 Tips Hadapi Cuaca Ekstrem Saat Ibadah Haji

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Arab Saudi sedang dilanda cuaca panas ekstrem yang suhunya di atas 40 derajat celcius selama musim haji 2025 ini. Bahkan saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna suhu udara diprediksi mencapai 45 hingga 47 derajat celcius.
Saat cuaca panas ekstrem para jemaah haji rentan terkena heatsroke yang terjadi ketika suhu tubuh meningkat secara drastis, sehingga mengakibatkan sistem pengaturan suhu tubuh tidak bekerja dengan baik. Ini terjadi ketika suhu ketika tubuh terpapar suhu yang sangat tinggi dalam waktu yang lama.
"Heat stroke merupakan situasi kedaruratan yang dapat mengancam jiwa, jika tidak ditangani dengan cepat. Heat stroke terjadi ketika suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis mencapai di atas 40 derajat Celsius atau 104 derajat Fahrenheit,” ungkap Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo sebagaimana yang dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu (1/6).
Menurut Liliek, kondisi ini dapat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Gejala umum meliputi:
1. Suhu tubuh yang sangat tinggi,
2. Kulit panas, merah, dan kering (atau terkadang lembap jika masih ada keringat),
3. Sakit kepala berdenyut,
4. Pusing dan kebingungan,
5. Mual dan muntah,
6. Denyut nadi cepat dan kuat,
7. Hilang kesadaran atau kejang.
Tips Cegah Heatstroke
Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah heatstroke
1. Hidrasi tubuh
– Minum air putih dengan teratur, jangan menunggu haus. Minumlah air putih sesering mungkin, sedikit demi sedikit, setiap 15-20 menit.
– Manfaatkan Air Zamzam, minumlah air zamzam yang melimpah ruah.
– Rutin minum oralit untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena suhu udara yang tinggi
– Hindari minuman manis dan berkafein seperti minuman bersoda, kopi, atau teh manis justru bisa mempercepat dehidrasi.
– Bawa botol minum pribadi dengan selalu menyediakan botol minum yang dapat diisi ulang.
2. Hindari terpapar sinar matahari langsung
– Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau kanebo/handuk basah yang dililit di kepala sangat efektif melindungi dari sengatan matahari.
– Cari tempat berteduh, sebisa mungkin, hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh.
3. Istirahat cukup
– Prioritaskan istirahat, meskipun semangat ibadah tinggi, tubuh memerlukan istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina.
– Kenali batas diri, jika merasa lelah, pusing, atau tidak enak badan, segera beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.
4. Makanan tepat waktu
– Makan dengan teratur dan konsumsi makanan yang disiapkan tepat waktu.
– Perhatikan batas waktu konsumsi, makanan yang diberikan memiliki batas waktu konsumsi yang tertera. Jangan mengonsumsi makanan yang sudah lewat batas waktu karena berisiko terkontaminasi bakteri.
– Konsumsi makanan bergizi: Pastikan asupan nutrisi seimbang untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh.
5. Manfaatkan teknologi sederhana
– Semprotan air yang berisi air dingin atau air zamzam sehingga dapat memberikan efek sejuk dan membantu menurunkan suhu tubuh.
– Kipas angin genggam/portabel atau kipas manual dapat membantu sirkulasi udara di sekitar tubuh.