Waspada Sepsis, 'Pembunuh' Diam-diam Anak & Lansia

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Viral di media sosial kasus meninggalnya balita R di Sukabumi. Ia diduga meninggal akibat infeksi cacing gelang. Simpang siur informasi menyebutkan terjadi penyumbatan usus akibat cacing. Namun ternyata penyebab kematiannya disebabkan komplikasi medis serius yang disebut sepsis.
“Penyebab kematian bukan cacing. Pasien sudah masuk rumah sakit dalam kondisi kesadaran menurun. Albendazole tidak langsung membunuh cacing, tetapi memicu migrasi keluar tubuh,” tegas Prof Agnes Kurniawan, Ketua Kolegium Parasitologi Klinik, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Kamis (28/8).
Senada dengan itu dokter spesialis anak, Prof Anggraini juga menjelaskan bahwa dari hasil medis ditemukan adanya infeksi pada sistem saraf pusat dan sepsis, serta TBC paru aktif dan pneumonia.
“Larva cacing memang bisa bermigrasi melalui pembuluh darah dan paru, tapi tidak sampai menyebabkan kematian. Cacing dewasa juga terlalu besar untuk masuk ke otak atau jantung,” jelasnya.
Bahaya Sepsis
Apakah sebenarnya yang dimaksud sepsis yang merenggut nyawa balita R?
Melansir laman Kementerian Kesehatan, sepsis adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh memberikan respons ekstrem terhadap infeksi. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan organ dan kematian.
Dalam banyak kasus, sepsis diawali oleh infeksi umum, seperti pneumonia, infeksi saluran kemih, atau luka yang terinfeksi. Namun, reaksi peradangan berlebihan dari sistem imun menyebabkan terganggunya aliran darah ke organ vital, mengakibatkan kerusakan jaringan, dan bahkan syok septik, yaitu tekanan darah yang turun drastis hingga berujung pada kegagalan organ.
Gejala Sepsis
Penting untuk mengetahui gejala sepsis sejak dini agar bisa mendapatkan pertolongan medis secepatnya. Gejala meliputi:
- Demam tinggi atau suhu tubuh sangat rendah
- Detak jantung cepat
- Napas cepat atau sesak
- Bingung atau linglung
- Kulit pucat, lembap, atau berkeringat
- Produksi urin menurun
- Nyeri parah atau tidak biasa
Meskipun bisa terjadi pada siapa saja, sepsis lebih rentan dialami oleh bayi, anak kecil dan lansia.
Sepsis juga rentan menyerang penderita penyakit kronis (diabetes, HIV/AIDS, kanker), pasien dengan sistem kekebalan tubuh lemah dan orang yang baru menjalani operasi besar atau memiliki luka terbuka.
Tips Pencegahan Sepsis
Mencegah sepsis berarti mencegah infeksi. Pencegahannya bisa dilakukan di rumah. Berikut beberapa langkah penting yang dapat dilakukan untuk mencegah sepsis.
- Jaga kebersihan tangan dan tubuh
Cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah dari toilet, atau menyentuh luka.
- Rawat luka dengan benar
Bersihkan luka segera, tutup dengan perban bersih, dan ganti secara berkala.
- Vaksinasi lengkap
Pastikan anak mendapatkan vaksin seperti BCG, DPT, dan pneumokokus, karena infeksi seperti TBC dan pneumonia bisa memicu sepsis.
- Pantau tanda infeksi
Jika anak mengalami demam berhari-hari, batuk tak kunjung sembuh, atau tampak lemas, segera periksakan ke fasilitas kesehatan.
- Perbaiki nutrisi anak
Gizi yang cukup dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
- Hindari pengobatan sembarangan
Pastikan penanganan penyakit dilakukan oleh tenaga medis berkompeten, bukan hanya melalui pengobatan tradisional yang tidak terverifikasi.
- Tingkatkan kebersihan lingkungan
Jaga sanitasi rumah dan buang limbah dengan benar untuk mencegah paparan bakteri atau parasit penyebab infeksi.