Bahaya Gunakan Masker Saat Olahraga, Ini yang Harus Diperhatikan

Ilustrasi - (foto by pixabay)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Meski pandemi Covid-19 telah berlalu, namun sebagian orang masih biasa menggunakan masker.

Masker merupakan penghalang sederhana yang bisa membantu mencegah percikan pernapasan yang berisi virus yang bisa masuk ke dalam tubuh.

Namun ternyata  sebgian pakar menganggap menggunakan masker saat berolah raga merupakan hal yang berbahaya.  Mengutip lama kesehatan halodoc, Kamis (27/7/2023), psikolog dan profesor pada School of Health Sciences di Central Michigan University, Lana V. Ivanitskaya, mengatakan penggunaan masker saat berolahraga dapat menjadi masalah yang berbahaya bagi kesehatan. Orang yang memiliki penyakit paru – paru dan jantung bisa  menjadi lebih sulit untuk bernapas karena terhambat masker. Selain itu,

Ia juga menjelaskan olahraga menyebabkan seseorang  berkeringat dan dapat membuat masker menjadi basah. Melansir dari laman Parents, penggunaan masker basah juga membuat tidak nyaman dan sekresi pada hidung.

Meski demikian dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Michael Triangto menjelaskan bahwa berolahraga menggunakan masker masih aman dilakukan namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Olahraga ringan bisa menggunakan masker

Hal pertama yang perlu diperhatikan menurut Michael adalah tujuan berolahraga dan intensitasnya.

"Bila tujuannya untuk sehat tentunya yang bersangkutan hanya boleh melakukan olahraganya berintensitas ringan sampai sedang saja, sehingga tidak akan terganggu dengan penggunaan masker sesuai dengan peraturan PSBB," jelas Michael mengutip Antara, Kamis (27/7/2023).

2. Gunakan masker kain

Jenis masker yang dikenakan juga harus diperhatikan. Michael menyarankan penggunaan masker bedah atau masker kain yang banyak di pasaran, untuk digunakan saat hendak berolahraga di luar rumah.

Michael sama sekali tidak menyarankan penggunaan masker N95, karena jenis masker ini akan sangat mempengaruhi fungsi pernafasan penggunanya, mengingat jenis masker ini hanya diperuntukkan bagi petugas medis seperti di ruang-ruang isolasi dan ICU.