Kapan Nisfu Syaban 2023? Ini Keistimewaannya

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Bulan Syaban adalah bulan mulia
yang terletak sebelum bulan suci Ramadhan.
Sementara Nisfu Syaban adalah tanggal 15 bulan Syaban kalender Hijriah
atau pertengahan di bulan Sya’ban.
Meski sebagian kalangan berpendapat pada malam Nisfu Syaban
ada malam khusus mislanya salat berjamaah atau berkumpul menbaca surah
Yasin. Namun jumhur ulama menyimpulkan
bukan berarti dikhususkan amalan khusus pada malam tersebut.
Ulama menjelaskan yang ada dalilnya tetap memperbanyak amal
shalih di bulan Syaban mislanya memperbanyak salat malam dan membaca Al –
Quran, sebab pada bulan Syaban amalam diangkat ke langit.
Hadits dari Usamah bin Zaid, ia pernah menanyakan pada Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia tidak pernah melihat beliau melakukan
puasa yang lebih semangat daripada puasa Syaban. Kemudian Rasul shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Bulan Syaban –bulan
antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat manusia lalai. Bulan tersebut
adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh
karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan.”
(HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini
hasan).
Jika merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2023 Masehi
yang disusun Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian
Agama (Kemenag) RI. Awal bulan Syaban terpatnya 1 Syaban 1444 Hijriah jatuh
pada Rabu 22 Februari 2023 lalu.
Sehingga jika dihitung dari tanggal 1 hingga 15 hari ke
depannya, artinya 15 Syaban yang biasa disebut Nisfu Syaban bertepatan dengan
Rabu besok 8 Maret 2023. Sehingga malam Nisfu Syaban jatuh pada Selasa malam 7
Maret 2023.
Keistimewaan Malam
Nisfu Syaban
Dalam sebuah hadits shahih menjelaskan keutamaan malam Nisfu
Sya’ban adalah malam dimana Allah Subahanahu wata’ala memberikan ampunan kepada
tiap manusia di muka bumi kecuali pada orang musyrik dan bermusuhan.
يَنْزِلُ
اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَى إِلَى
خَلْقِهِ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ, فَيَغْفِرُ
لِجَمِيْعِ خَلْقِهِ, إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ
مُشَاحِنٍ
“Allah Tabaraka wa
Ta’ala turun kepada makluk-Nya pada malam nishfu Sya’ban, lalu Dia mengampuni
seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan“.
Hadis Shahih. Diriwayatkan dari jalan beberapa sahabat yaitu
Muadz bin Jabal, Abu Tsa’labah al-Hutsani, Abdullah bin Umar, Abu Musa
al-Asy’ari, Abu Hurairah, Abu Bakar ash-Shiddiq, Auf bin Malik, dan Aisyah
(Lihat Silsilah Ahadits ash-Shahihah 3/135139/no. 1144 oleh al-Albani dan
Husnul Bayan oleh Masyhur Hasan).