Kapan Malam Lailatul Qadar? Ketahui Tanda- tandanya
CELEBESMEDIA.ID, Makassar –Lailatul Qadar artinya malam kemuliaan
yang sangat istimewa dan dinantikan umat muslim di Bulan Ramadan.
Menurut situs Kementerian Agama (Kemenag), Lailatul Qadar
adalah malam ketika Allah Subhanahu Wata’ala pertama kali menurunkan wahyu
berupa ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam melalui
Malaikat Jibril.
Semua menetahui jika keutamaan malam Lailatul Qadar lebih
baik dari 1000 malam. Namun masih banyak yang mencari tahu kapan malam tersebut datang? Lalu adakah
tanda-tandanya.
Waktu Turunnya Lailatul Qadar
1. Sepuluh hari terakhir Ramadan
Banyak hadits yang menjelaskan Lailatul Qadar itu terjadi
pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Salah satunya sebagaimana sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا
لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ
مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari
bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).
2. Malam ganjil
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih
memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا
لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ
الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam
terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
3. Tujuh malam terakhir Ramadan
Ada juga hadits yang menjelaskan jika malam Lailatul Qadar akan
hadir pada tujuh malam terakhir bulan Ramadan itu lebih memungkinkan
sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
الْتَمِسُوهَا
فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ
– فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ
عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى
السَّبْعِ الْبَوَاقِى
“Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun
jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang
tersisa.” (HR. Muslim).
Tanda Malam Lailatul Qadar
Melansir laman Rumasyho, ada beberapa tanda yang dapat
diamati saat terjadinya malam Lailatul Qadar
1. Udara dan angin sekitar terasa tenang.
Sebagaimana dari Ibnu
Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْلَةُ
القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا
بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah,
tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar
lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi. Haytsami mengatakan periwayatnya adalah
tsiqoh /terpercaya)
2. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.
4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.
Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam lailatulqadar
matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu
naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150).