Kapan Malam Lailatul Qadar? Ketahui Tanda- tandanya

Ilustrasi - (foto by freepik)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar Lailatul Qadar artinya malam kemuliaan yang sangat istimewa dan dinantikan umat muslim di Bulan Ramadan.

Menurut situs Kementerian Agama (Kemenag), Lailatul Qadar adalah malam ketika Allah Subhanahu Wata’ala pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam melalui Malaikat Jibril.

Semua menetahui jika keutamaan malam Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 malam. Namun masih banyak yang mencari tahu  kapan malam tersebut datang? Lalu adakah tanda-tandanya.

Waktu Turunnya Lailatul Qadar

1. Sepuluh hari terakhir Ramadan

Banyak hadits yang menjelaskan Lailatul Qadar itu terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Salah satunya sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

 

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari).

2. Malam ganjil

Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

 

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

 

“Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

3. Tujuh malam terakhir Ramadan

Ada juga hadits yang menjelaskan jika malam Lailatul Qadar akan hadir pada tujuh malam terakhir bulan Ramadan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِيَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِفَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى

 

“Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim).

Tanda Malam Lailatul Qadar

Melansir laman Rumasyho, ada beberapa tanda yang dapat diamati saat terjadinya malam Lailatul Qadar

1. Udara dan angin sekitar terasa tenang.

Sebagaimana dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

 

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi.  Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)

2. Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.

3. Manusia dapat melihat malam ini dalam mimpinya sebagaimana terjadi pada sebagian sahabat.

4. Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar.

Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam lailatulqadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150).