Ketahui, 3 Penyebab Kandasnya Pernikahan Dini

Ilustrasi pernikahan kandas - (foto by: pexels)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Menikah di usia muda nyatanya bukan sebuah hal baru di masyarakat Indonesia. Nikah muda sudah ada sejak dulu. Banyak yang mengaitkan pernikah usia muda akan rentan dengan perceraian, karena kematangan berpikir pasangan suami istri yang masih labil.

Hal ini tentu akan menjadi momok bagi pasangan muda, sebab saat pernikahan gagal, maka hal tersebut dapat menjadi hal terburuk dari hidup seseorang.  Psikolog Anak di Lembaga Psikologi Terapan (LPPT) Widya Prasthya, Kartika Cahyaningrum mengungkapkan usia seseorang tidak menjamin kematangan berpikir dalam menyikapi masalah dalam sebuah pernikahan. Dalam teori psikologi tentang tahapan perkembangan memang ada kaitan antara usia dengan kesiapan dalam pernikahan. Namun usia yang dimaksud adalah usia mental bukan usia lahir atau usia kronologi.

“Hal yang paling utama yang perlu ditinjau juga usia mental seseorang yang dapat dilihat dari tingkat kematangannya dalam pola pikir, emosional, dan perilakunya,” jelas Kartika kepada CELEBESMEDIA.ID, Senin (21/3/2022).

Ia pun menjabarkan 3 faktor penyebab kandasnya pernikahan dini.

1. Usia mental

Umumnya usia mental pasangan muda belum siap dalam menjalani sebuah pernikahan. Hal ini yang ditinjau dari pola pikir, pengelolaan emosi, dan juga perilaku yang belum matang dan belum siap untuk menghadapi atau memasuki tahapan pernikahan. Hal ini lah yang paling banyak memicu konflik di dalam rumah tangga.

“Tentu tidak mudah menyatukan dua orang dengan pola pikir yang berbeda, utamanya saat terjadi konflik harus mau menurunkan ego masing-masing. Nah jika hal tersebut tidak bisa dilalui oleh pasangan muda tersebut maka memicu konflik yang berakibat mudah nya mengucapkan kata cerai hingga pasangan tersebut sudah lelah dan berujung cerai,” ucapnya.  



2. Faktor lingkungan atau keluarga

Perlu diingat pula menikah itu bukan hanya menyatukan dua orang tetapi juga dua keluarga. Jika kedua keluarga dari awal sudah tidak cocok hal tersebut tentu saja dapat menjadi masalah pula bagi kedua pasangan yang menikah tersebut. Faktor keluarga berikutnya yang dapat menjadi pemicu perceraian yaitu anggota keluarga yang terlalu ikut campur dengan urusan rumah tangga pasangan muda ini.

“Dengan alasan mereka masih muda jadi masih perlu pengawasan dan nasehat dari orangtua dalam menjalani rumah tangga. Padahal perlu diingat bahwa konsep keluarga yang ideal adalah keluarga yang dibangun oleh dua orang yang disatukan dalam pernikahan yang kemudian saling beradaptasi satu sama lain. Nah, tidak jarang juga saya temui selama saya melakukan konseling perceraian karena ikut campur keluarga menyebabkan bukan hanya pasangan muda tetapi pasangan lama pun bisa memutuskan untuk bercerai,” jelasnya.



3. Faktor ekonomi

Faktor yang ketiga inilah yang biasanya paling banyak menjadi penyebab bercerainya pasangan muda. Karena tidak jarang para pasangan muda ini menikah belum mapan  secara ekonomi atau bahkan belum punya sumber penghasilan yang tetap

“Selain karena belum ajeg atau mapan, kurang mampu mengelola keuangan dan juga mengatur perencanaan keuangan ke depan juga dapat menjadi salah satu faktor yang memicu perceraian pada pasangan usia muda,” tutupnya.



Tentu tidak ada satu pun pasangan yang menginginkan hubungan pernikahan mereka retak dan bercerai. Karena ada baiknya mengetahui faktor  yang dapat menjadi pemicu retaknya hubungan rumah tangga. Pernikahan dapat menjadi suatu hal yang indah saat kedua belah pihak saling mencintai dan menghargai. Akan tetapi, saat pernikahan gagal, maka hal tersebut dapat mengalami hal terburuk dalam kehidupan seseorang.