Di Bantimurung, Dosen Unibos Latih Cara Olah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Bokashi

. Senin, 23 September 2019 08:19

CELEBESMEDIA.ID, Maros – Limbah atau sampah tidak hanya sebagai suatu yang tidak berguna. Namun, jika diolah dengan baik, limbah bisa juga menjadi hal yang bermanfaat.

Seperti yang dilakukan dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Bosowa (Unibos), Dr Ridwan MSi (Ketua tim) bersama anggota tim Dr A Zulfikar Syaiful MT MTang MPkim, dan Sudarman M. Mereka membantu masyarakat di Desa Minasa Baji, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, untuk mengolah limbah menjadi pupuk.

Kegiatan ini yang dilaksanakan kemarin, Minggu (22/9/2019), ini difokuskan untuk membantu masyarakat mengolah limbah ampas teh dan kotoran sapi menjadi pupuk bokashi.

Bokashi dipopulerkan pertamakali di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif.

Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien.

Starter yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso, natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme yang mampu melakukan proses pengomposan.

“Kami menggelar ini untuk memanfaatkan limbah ampas teh dan  kotoran sapi menjadi produk pupuk bokashi agar masyarakat dapat merubah pola pikir terhadap sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali. Sekiranya ini menjadi peluang, masyarakat bisa lebih hemat dalam mendapatkan pupuk bokashi dan bisa menjadi suatu produk yang kemudian dapat dijual belikan,” kata Ketua Tim Dr Ridwan MSi.

“Dari proses seperti ini, masyararakat tentunya mendapatkan keuntungan ekonomi lebih tinggi,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini, tim dosen Unibos memfokuskan pelaksanaan pada kelompok Tani Desa Minasa Baji melalui proses bimbingan, pelatihan, dan pendampingan yang akan dilakukan hingga produk sasaran telah terproduksi.

Pada kesempatan ini tim dosen Unibos juga turut memberikan bantuan alat kepada kelompok mitra agar mempermudah proses produksi.(*)