Di Bantimurung, Dosen Unibos Latih Cara Olah Kotoran Sapi Menjadi Pupuk Bokashi

CELEBESMEDIA.ID,
Maros – Limbah atau sampah tidak hanya sebagai suatu yang tidak berguna. Namun,
jika diolah dengan baik, limbah bisa juga menjadi hal yang bermanfaat.
Seperti
yang dilakukan dosen Fakultas Teknik (FT) Universitas Bosowa (Unibos), Dr
Ridwan MSi (Ketua tim) bersama anggota tim Dr A Zulfikar Syaiful MT MTang MPkim,
dan Sudarman M. Mereka membantu masyarakat di Desa Minasa Baji, Kecamatan
Bantimurung, Kabupaten Maros, untuk mengolah limbah menjadi pupuk.
Kegiatan
ini yang dilaksanakan kemarin, Minggu (22/9/2019), ini difokuskan untuk
membantu masyarakat mengolah limbah ampas teh dan kotoran sapi menjadi pupuk
bokashi.
Bokashi
dipopulerkan pertamakali di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat
dengan cepat dan efektif.
Bokashi
adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun
anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, yang biasanya berupa campuran
molasses, air, starter mikroorganisme, dan sekam padi. Kompos yang sudah jadi
dapat digunakan sebagian untuk proses pengomposan berikutnya, sehingga proses
ini dapat diulang dengan cara yang lebih efisien.
Starter
yang digunakan amat bervariasi, dapat diinokulasikan dari material sederhana
seperti kotoran hewan, jamur, spora jamur, cacing, ragi, acar, sake, miso,
natto, anggur, bahkan bir, sepanjang material tersebut mengandung organisme
yang mampu melakukan proses pengomposan.
“Kami
menggelar ini untuk memanfaatkan limbah ampas teh dan kotoran sapi
menjadi produk pupuk bokashi agar masyarakat dapat merubah pola pikir terhadap
sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali. Sekiranya ini menjadi peluang,
masyarakat bisa lebih hemat dalam mendapatkan pupuk bokashi dan bisa menjadi
suatu produk yang kemudian dapat dijual belikan,” kata Ketua Tim Dr Ridwan MSi.
“Dari
proses seperti ini, masyararakat tentunya mendapatkan keuntungan ekonomi lebih
tinggi,” tambahnya.
Dalam
kegiatan ini, tim dosen Unibos memfokuskan pelaksanaan pada kelompok Tani Desa
Minasa Baji melalui proses bimbingan, pelatihan, dan pendampingan yang akan
dilakukan hingga produk sasaran telah terproduksi.
Pada kesempatan ini tim dosen Unibos juga turut memberikan bantuan alat kepada kelompok mitra agar mempermudah proses produksi.(*)