Tugas Selesai, Mahasiswa KKN Kemanusiaan Unibos di Palu Kembali ke Makassar

CELEBESMEDIA.ID, Palu – Mahasiswa Universitas Bosowa
(Unibos) menjalani pengabdian melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Kemanusiaan di Sulawesi Tengah. Kini, tugas mereka telah selesai dan kembali ke
Makassar.
Penarikan KKN ini dilakukan Wakil Rektor III Unibos, Dr Abd
Haris Hamid bersama WR II, Dr Mas'ud Muhammadiah; Sekretaris Universitas, Dr Hadijah;
dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unibos, Dr
Haeruddin Saleh, Rabu (2/1/2019) kemarin.
Penarikan KKN ini dilakukan usai mahasiswa KKN Kemanusiaan
Unibos menjalankan program bantuan pendidikan dan pendampingan psikososial
selama 40 hari di Palu, Sigi, Donggala. Program yang dilaksanakan 25 mahasiswa,
masing-masing 20 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan 5
mahasiswa Fakultas Psikologi.
Ini merupakan program yang telah dirancang khususnya untuk
menjalankan sekolah darurat yang dibentuk Bosowa Peduli. Program yang telah
dilaksanakan termasuk mendukung kegiatan proses velajar mengajar bagi anak
didik sekolah dasar dan PAUD, trauma healing, bakti sosial untuk pengadaan
masjid darurat, kegiatan pendukung seperti senam pagi, fun kids, pementasan
cerita rakyat, dan memberikan bantuan makanan dan alat tulis bagi anak didik
tersebut.
Mereka melakukan pengabdian khususnya di daerah yang terkena
dapak bencana alam seperti di Petobo, Balaroa, Layana, Mamboro, Sigi, Donggala,
dan beberapa sekolah darurat Palu.
Kegiatan tersebut juga dilaksanakan dengan bekerjasama Dinas
Sosial Sulteng yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Bosowa Peduli.
Fajrul (FKIP) sebagai Ketua Rombongan KKN Kemanusiaan Unibos
menjelaskan jika memang hingga saat ini adik-adik dan masyarakat Sulteng masih
membutuhkan uluran tangan. Pasalnya, beberapa bangunan umum seperti Masjid,
Sekolah masih membutuhkan perbaikan.
"Saat ini kondisi warga khususnya daerah liquifaksi
Petobo dan Balaroa masih ada beberapa yang tinggal di tenda dan beberapa
aktivitas sekolah juga masih dilakukan di tenda. Sehingga sarana pendukung
sekolah darurat memang dibutuhkan agar proses pendidikan adik-adik tidak
terhenti,” ungkapnya.
"KKN Kemanusiaan ini memang berawal dari pemenuhan
kebutuhan sekolah darurat Bosowa Peduli yang diisi oleh mahasiswa Unibos.
Sehingga kami berharap melalui kegiatan ini sekiranya mahasiswa dapat membantu
percepatan proses pemulihan trauma dikalangan masyarakat khususnya anak-anak.
Termasuk proses pendidikan yang tidak boleh berhenti,” kata Abd Haris Hamid.
“Itu sebabnya kami menempatkan mahasiswa mengabdi di daerah
bencana sesuai dengan kebutuhan. Kedepan, mudah-mudahan berikutnya kegiatan kemanusiaan
ini tidak berakhir di Palu. Tetapi menjadi penggerak unit lain untuk melakukan
kegiatan yang sama agar segala potensi dan kepedulian kita dapat tersalurkan
sesuai pada kebutuhannya,” tuturnya.(*)