Tugas Selesai, Mahasiswa KKN Kemanusiaan Unibos di Palu Kembali ke Makassar

. Kamis, 03 Januari 2019 09:38

CELEBESMEDIA.ID, Palu – Mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) menjalani pengabdian melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kemanusiaan di Sulawesi Tengah. Kini, tugas mereka telah selesai dan kembali ke Makassar.

Penarikan KKN ini dilakukan Wakil Rektor III Unibos, Dr Abd Haris Hamid bersama WR II, Dr Mas'ud Muhammadiah; Sekretaris Universitas, Dr Hadijah; dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unibos, Dr Haeruddin Saleh, Rabu (2/1/2019) kemarin.

Penarikan KKN ini dilakukan usai mahasiswa KKN Kemanusiaan Unibos menjalankan program bantuan pendidikan dan pendampingan psikososial selama 40 hari di Palu, Sigi, Donggala. Program yang dilaksanakan 25 mahasiswa, masing-masing 20 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan 5 mahasiswa Fakultas Psikologi.

Ini merupakan program yang telah dirancang khususnya untuk menjalankan sekolah darurat yang dibentuk Bosowa Peduli. Program yang telah dilaksanakan termasuk mendukung kegiatan proses velajar mengajar bagi anak didik sekolah dasar dan PAUD, trauma healing, bakti sosial untuk pengadaan masjid darurat, kegiatan pendukung seperti senam pagi, fun kids, pementasan cerita rakyat, dan memberikan bantuan makanan dan alat tulis bagi anak didik tersebut.

Mereka melakukan pengabdian khususnya di daerah yang terkena dapak bencana alam seperti di Petobo, Balaroa, Layana, Mamboro, Sigi, Donggala, dan beberapa sekolah darurat Palu.

Kegiatan tersebut juga dilaksanakan dengan bekerjasama Dinas Sosial Sulteng yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Bosowa Peduli.

Fajrul (FKIP) sebagai Ketua Rombongan KKN Kemanusiaan Unibos menjelaskan jika memang hingga saat ini adik-adik dan masyarakat Sulteng masih membutuhkan uluran tangan. Pasalnya, beberapa bangunan umum seperti Masjid, Sekolah masih membutuhkan perbaikan.

"Saat ini kondisi warga khususnya daerah liquifaksi Petobo dan Balaroa masih ada beberapa yang tinggal di tenda dan beberapa aktivitas sekolah juga masih dilakukan di tenda. Sehingga sarana pendukung sekolah darurat memang dibutuhkan agar proses pendidikan adik-adik tidak terhenti,” ungkapnya.

"KKN Kemanusiaan ini memang berawal dari pemenuhan kebutuhan sekolah darurat Bosowa Peduli yang diisi oleh mahasiswa Unibos. Sehingga kami berharap melalui kegiatan ini sekiranya mahasiswa dapat membantu percepatan proses pemulihan trauma dikalangan masyarakat khususnya anak-anak. Termasuk proses pendidikan yang tidak boleh berhenti,” kata Abd Haris Hamid.

“Itu sebabnya kami menempatkan mahasiswa mengabdi di daerah bencana sesuai dengan kebutuhan. Kedepan, mudah-mudahan berikutnya kegiatan kemanusiaan ini tidak berakhir di Palu. Tetapi menjadi penggerak unit lain untuk melakukan kegiatan yang sama agar segala potensi dan kepedulian kita dapat tersalurkan sesuai pada kebutuhannya,” tuturnya.(*)