Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan UNM Lakukan Observasi Pendidikan di Sekolah Alam Bosowa

. Jumat, 09 November 2018 10:08
Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan UNM memantau proses belajar mengajar di Sekolah Alam Bosowa/ foto: humas Bosowa Pendidikan

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sebagai salah satu sekolah yang memiliki acuan sistem pendidikan berbeda, Sekolah Alam Bosowa (SAB) menjadi destinasi Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk melakukan observasi, Kamis (8/11/2018). Kegiatan ini untuk mengetahui proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah yang mengusung tema alam dan fun learning.

Mahasiswa UNM ingin mengetahui lebih rinci tentang model kepemimpinan akademik kepala sekolah, inovasi metode pembelajaran, dan sarana prasarana penunjang kualitas belajar. Kedatangan mahasiswa UNM disambut hangat oleh Eko Ariyanto selaku Kepala Sekolah dan Education Develpoment.

Pertemuan ini pun diisi dengan diskusi mengenai sistem pendidikan Sekolah Alam yang dibangun dengan pendekatan konstruksivisme dengan berlandaskan Al-Qur’an dan Hadist.

“Terdapat tiga hal yang menjadi pondasi dasar para pendidik di sini ialah tidak boleh marah, menyuruh dan melarang siswa karena dapat mengubur potensi anak untuk berkembang. Ketika anak dimarahi dapat menimbulkan keraguan dalam diri anak, menyuruh dapat menurunkan mental anak, dan terakhir melarang dapat membuat anak takut untuk mengemukakan ide dan menciptakan inovasi,” ungkap Eko.

Selain itu, Eko juga menekankan bahwa di SAB, anak merupakan objek. Jadi pendidik harus fokus pada kebutuhan dan perkembangan anak.

Salah satu caranya dengan menyambut kedatangan siswa di sekolah guna menciptakan ikatan emosional. Jadi, anak merasa diterima dan menganggap sekolah layaknya rumah yang nyaman dan aman. “Bagi kami, kedua tempat ini harus memiliki korelasi dan semangat yang sama,” kata Eko.

Setelah sesi diskusi, mahasiswa UNM mengunjungi tiap kelas TK dan SD untuk memantau proses belajar mengajar yang berlangsung.

“Sekolah ini sangat menginspirasi, dibandingkan sekolah lain yang bersifat formal, Sekolah Alam menggunakan konsep yang menyenangkan terutama dalam proses belajar mengajar. Saya sangat terkesan dengan para guru yang tidak menyebut ‘anak-anak’ atau ‘murid’ melainkan dengan sebutan ‘teman-teman’. Ini akan membangun hubungan emosional dan menghilangkan sekat antara guru dan murid,” ungkap Edy Wardoyo, salah satu mahasiswa S3 UNM.(*)