Kaji Studi Kesopanan Masyarakat Enrekang, Dosen Unibos Selesaikan Studi Doktor

CELBESMEDIA.ID, Makassar - Dosen Program Studi Sastra Inggris Fakultas Sastra Universitas Bosowa (Unibos), Sudirman MHum, berhasil menyelesaikan studi Doktoral dalam bidang Ilmu Linguistik di Fakultas Ilmu Budaya Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Rabu (19/6/2019).
Sudirman berhasil meraih gelar doktornya dengan pencapaian IPK 3,87 dan mendapatkan nilai predikat sangat memuaskan pada ujian promosi ini.
Dalam ujian promosi yang mengkaji “Negation in Enrekang Culture: Politness Study” ini lebih difokuskan dalam pembahasan terkait pemahaman kesopanan di Kabupaten Enrekang.
Dengan mengangkat topik tersebut, Dr Sudirman melibatkan 50 masyarakat Enrekang dengan masa penelitian selama 2 tahun. Topik tersebut dikaji dengan menggunakan mix research termasuk kuantitatif, kualitatif, dan etnografi research.
Menurutnya, Enrekang dipilahnya karena merupakan salah satu daerah yang memiliki teknik kesopanan yang bertolak belakang dengan etnis dari Eropa dan Amerika.
“Budaya Enrekang itu berbeda dengan budaya Eropa dan Amerika. Enrekang menggunakan bahasa langsung untuk kesopanan, misalnya jika menolak sesuatu,” kata Dr Sudirman dalam rilis yang diterima CELEBESMEDIA.
“Jika budaya Eropa dan Amerika cenderung lebih menggunakan bahasa tidak langsung, tetapi masyarakat Enrekang cenderung menggunakan bahasa langsung. Justru dengan bahasa langsung atau to the point ini masyarakatnya dianggap lebih sopan,” tambahnya.
Selanjutnya, yang menjadi pembeda juga adalah saat kesopanan diukur dari bahasa tubuh dan intonasi. Tentunya, kata Sudirman, intonasi lembut akan lebih menggambarkan kesopanan diri.
“Sehingga jika bahasa yang digunakan adalah bahasa yang tidak melanggar etika kesopanan namun intonasinya diluar tata kesopanan, maka orang akan tetap dianggap tidak sopan,” paparnya.
Usai pemaparan hasil kajian dihadapan penguji, Dr Sudirman menyampaikan harapan terkait kajian yang dilakukannya ini.
“Saya berharap kedepan jika ada kajian lanjutan tentang hal seperti ini di Kabupaten Enrekang, maka boleh sekiranya dibedah dari segi dialeg bahasa. Karena di Enrekang itu menggunakan tiga dialek, termasuk dialek Duri, dialeg Enrekang, dan dialeg <aiwah,” harapnya.
Ujian ini berlangsung dengan dihadiri Prof Dr Abdul Hakim Yassi MA dan Prof Dr ML Manda MPhil sebagai Promotor serta Prof Dr Hamzah A Machmoed MA sebagai Kopromotor. Juga disaksikan para pimpinan dan sivitas Akademika Universitas Bosowa.(*)