Petisi #JusticeForAudrey Sudah Diteken Lebih Dari 2,8 Juta Kali
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Audrey, siswi SMP di Pontianak
menjadi korban kekerasan yang dilakukan siswi SMA. Kasus ini mendapat perhatian
masyarakat, tidak hanya di Indonesia tapi juga sejumlah tokoh publik luar
negeri.
Di media sosial, sebagian besar memberikan simpati dan
dukungan untuk Audrey dengan menyertakan #JusticeForAudrey. Selain itu, muncul
petisi yang menuntut keadilan untuk Audrey dengan judul “Polda Kalbar, Segera
Berikan Keadilan untuk Audrey #JusticeForAudrey!”.
Petisi yang dibuat Selasa (9/4/2019) kemarin malam itu menargetkan
mendapatkan tanda tangan hingga 3 juta kali. Sampai pukul 14.31 Wita, rabu
(10/4/2019), petisi ini telah diteken lebih dari 2,8 juta kali.
Para peneken petisi meninggalkan alasan menaruh perhatian
pada kasus ini.
“Saya menandatangani petisi ini karena pelakunya biadab bngt
bgst mana bisa damai,” tulis Dina Maulida.
"Harus memberi efek jera kepada pelaku... semoga tidak
terjadi lagi di kemudian hari," tulis Marup Robani.
“Perlu pembinaan lebih untuk mental dan psikis pelaku. Biar
tiada rasa bersalah dan tau diri. Apa yg mereka perbuat itu jahat, mau dia anak
pejabat atau anak presiden pun ghak ada benernya mereka melakukan hal itu. Yh namanya
masa depan mereka ya tanggung jawab mereka dan orangtuanya sendiri. Sanksi
sosial gak akan pernah cukup buat pribadi2 seperti mereka,” tambah Zahrina
Ahadian.
Diberitakan, Audrey mengaku dikeroyok siswi SMA di Jalan
Sulawesi, Pontianak, Jumat (29/3/2019) lalu. Namun, kasus ini baru dilaporkan
orangtuanya ke polisi seminggu kemudian atau Jumat (5/4/2019).
Disebutkan, pelaku utamanya 3 orang dan telah dipolisikan
oleh pihak Audrey yang kasusnya kini ditangani Polresta Pontianak. Sedangkan 9
orang lainnya menyaksikan pengeroyokan itu.
Audrey disebutkan mengalami kekerasan fisik maupun seksual. Di
mana alat kelaminnya ditusuk sehingga mengalami pembengkakan di kemaluannya.
Saat ini, Audrey menjalani perawatan intensif di rumah sakit swasta di
Pontianak.
Ketua KPPAD Kalbar Eka Nurhayati Ishak mengatakan
pengeroyokan ini berpangkal dari masalah pria.
Pengeroyokan yang menimpa Audrey viral di media sosial hingga
muncul tagar #JusticeForAudrey. Bahkan, pada Selasa (9/4/2019), tagar tersebut
menduduki posisi nomor 1 di dunia.(*)