95 Persen Gua Prasejarah di Kawasan Karts Maros-Pangkep Rusak

BPCB menggelar Monitoring dan Evaluasi Laju Kerusakan Lukisan Dinding Gua di Maros/ foto: Bahar

CELEBESMEDIA.ID, Maros - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun terkait Monitoring dan Evaluasi Laju Kerusakan Lukisan Dinding Gua dan Hasil Studi Teknis Pengembangan Situs Gua Prasejarah Kabupaten Maros, Sabtu (4/5/2019).

Diskusi ini melibatkan Arkeolog lintas sektor, tokoh masyarakat, kepala desa, tokoh pemuda, penjaga situs, sejumlah dinas lingkup Pemkab Maros, dan berbagai pihak lainnya.

Pelaksanaan diskusi mengungkap tingkat kerusakan gambar gua prasejarah di kawasan karst Maros - Pangkep. Dari lima sampel gua dengan total jumlah 340 gambar, hanya 25 buah atau 7,4 persen gambar utuh dan sebanyak 315 buah atau 97 persen lainnya rusak.

Sementara itu, untuk tingkat kerusakan pada media gambar, terhadap lima gua tersebut mengalami kerusakan hingga 100 persen.

Pengkaji Balai Cagar Budaya BPCB Makassar, Rustan Lebe, menjelaskan, berdasarkan hasil kajian terdapat 12 jenis kerusakan yang teridentifikasi pada gambar gua. Beberapa diantaranya dalam kondisi aus, pudar, batuan retak, hingga terkelupas.

"Mengenai kerusakan, itu berdasarkan hasil kajian terhadap lima gua prasejarah tahun 2015. Makanya ditahun 2019 ini, kita berupa terus melakukan kajian agar mengetahui lebih jauh penyebab kerusakan pada gambar gua-gua prasejarah di kawasan karst Maros - Pangkep,” ungkapnya saat memberikan keterangan.

Pelaksanaan diskusi di pandu Arkeolog Unhas Iwan Sumantri dan Irwani Rasyid dari BPCB Makassar dengan tiga pemateri dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Makassar, yakni Kepala BPCB Makassar Laode Muhammad Aksa, Pengakaji Cagar Budaya Rustan Lebe dan Andini Perdana.