Dosen Unibos Bantu Nelayan Desa Pungdata Baji Pangkep Tingkatkan Kualitas Produksi Rajungan

. Senin, 14 Oktober 2019 20:09

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Sebagai salah satu cara membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat juga dilakukan Dosen Universitas Bosowa (Unibos) dengan melakukan pendampingan terhadap produksi produk unggulan daerah. Kali ini dilakukan tim Dosen Unibos, Paulus Lebang, M Ridwan, dan Hadijah yang berfokus pada pengembangan komoditas kepiting rajungan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pungdata Baji, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Minggu (13/10/2019) kemarin.

Kegiatan yang melibatkan kelompok nelayan rajungan di desa tersebut ditujukan untuk peningkatan kualitas produksi kepiting rajungan.

“Nelayan dalam menekuni usahanya cukup menjanjikan kehidupan yang sejahtera, namun kenyataannya masih membutuhkan pengembangan untuk hasil produksi yang lebih baik. Permasalahan yang dialami kelompok nelayan ini karena kualitas produk kurang terpenuhi standar dan aspek pemasaran. Sehingga ini menjadi pendorong kami untuk membantu peningkatan potensi daerah yang ada,” kata Paulus selaku ketua tim dalam keterangan yang diterima CELEBESMEDIA.ID, Senin (14/10/2019).

Beberapa tahapan dan proses yang dilakukan dalam kegiatan ini termasuk pendampingan cara proses produksi rajungan. Proses ini dimulai dari sortiran kepiting, pembersihan, penimbangan, pengukusan, pendinginkan, pendagingan, pengepakan, peyimpanan, penganguktan, pemasaran, dan penjualan.

“Dengan adanya pendampingan kelompok nelayan di daerah ini, memberikan manfaat yang luar biasa. Contoh konkrit, sebelumnya nelayan hanya memperoleh pendapatan setiap bulannya rata-rata antara Rp 900 ribu-Rp 1,3 juta, kini volume penjualan meningkat 37,45 persen,” ucap Hadijah.

Hadijah memaparkan, kepiting rajungan bila tidak ditangani secara profesional, maka kualitas daging yang dihasilkan rendah dan bobot timbangannya berkurang. Sehingga dianjurkan kepada nelayan untuk  kepiting yang didapat paling lambat 45 menit harus dikukus agar kandungan daging dan bobot timbangannya tidak berkurang.

“Ke depan kami harap, kami dapat bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk kelanjutan pembinaan dan semoga dapat diberikan ruang bagi kelompok nelayan untuk lebih berkembang usahanya. Salah satunya dengan mendukung klinik bisnis antara nelayan dan tim Unibos. Jadi nelayan yang ingin konsultasi dan diberi pendampingan, secara terorganisir dapat dilakukan tim Unibos,” tambahnya.(*)