59 Remaja dari 11 Provinsi Suarakan Pendapat Tentang Kekerasan sampai Pekerja Anak

Temu Anak Pintar / foto: handover

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Program Peduli mengumpulkan 59 remaja berusia 14-17 tahun dalam Temu Anak Pintar atau Pandu Inklusi  Nusantara di Makassar, 20-22 Juli 2019. Mereka ini merupakan perwakilan dari 27 kabupaten/ kota yang tersebar di 11 provinsi di Indonesia.

Program Peduli merupakan lembaga yang fokus  bekerja  untuk  melindungi  dan  mendorong  pemenuhan hak-hakanak  dan  remaja rentan. Kegiatan temu Anak Pintar ini merupakan bagian dari Hari Anak Nasional (HAN) 2019 yang diperingati tanggal 23 Juli besok.

Peserta  Temu  Anak  Pintar ini merupakan perwakilan dari  komunitas yang mendapatkan stigma dan diskriminasi dari masyarakat dan menghadapi keterbatasan mengakses layanan publik. Mereka terdiri dari  anak  dengan  disabilitas, anak yang menjadi korban eksploitasi seksual komersial, anak yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), anak dari pekerja migran, anak korban dari pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), anak masyarakat adat, serta anak dari komunitas penghayat kepercayaan dan agama minoritas. 

Team Leader Program Peduli, Abdi Suryaningati, mengatakan tujuan Temu Anak Pintar ini untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi mencari solusi terkait masalah anak yang ada di daerah mereka.  

Selama tiga hari, anak dan remaja Pintar berdiskusi dan menyuarakan pendapat mereka mengenai desa ramah anak, keberagaman, serta isu-isu spesifik terkait anak yang ada di daerah masing-masing, seperti kekerasan, keluarga, persahabatan, dan pekerja anak. 

Mengenai desa ramah anak misalnya, peserta menampilkan maket  sebagai visualisasi atas mimpi mereka mengenai desa yang ramah anak. 

Salah satu remaja Pintar, Ulfiyaningsih, dari Desa Bialo, Kabupaten Bulukumba berbagi pengalamannya bersama Forum Anak Peduli (FAP) yang berhasil menciptakan desa ramah anak. 

“Di desa kami, anak-anak diajak untuk berkegiatan positif  dengan  adanya  taman  bermain, taman membaca, dan lain-lain. Dengan begitu, anak-anak dihindarkan dari hal-hal negatif,” katanya. 

Pada acara puncak Temu Anak Pintar hari ini, Senin (22/7/2019), anak-anak menampilkan dan mempresentasikan hasil karya serta “Program Peduli mendukung anak dan remaja rentan untuk memiliki ruang berkontribusi, mengemukakan pandangan tentang masalah yang mereka  hadapi, menawarkan solusi dari perspektif  mereka, serta menyampaikan aspirasinya,” kata Abdi Suryaningati.

Menurutnya, Temu Anak  Pintar juga menjadi ajang bagi anak dan remaja bertemu teman sebayanya  dan berbagi pengalaman serta mengasah keterampilan agar mereka dapat menjadi pemimpin serta pembawa perubahan bagi permasalahan anak dan remaja di daerah mereka masing-masing.

Pada Hari Anak Nasional, 23 Juli 2019, anak dan remaja Pintar juga akan bergabung dengan ribuan anak lainnya mengikuti puncak perayaan Hari Anak Nasional di Lapangan Karebosi. Anak dan remaja Pintar akan menyampaikan aspirasi mereka pada pemerintah dan para pemangku kebijakan.(*)