CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Lima negara di kawasan Arab diprediksi akan tenggelam dalam kegelapan penuh pada 2 Agustus 2027, ketika gerhana Matahari total melintas langsung di atas wilayah tersebut. 

Fenomena langka ini disebut sebagai gerhana Matahari terlama abad ke-21, sebuah predikat yang dikonfirmasi oleh NASA, seperti dikutip dari Gulf News, Kamis (27/11/2025).

Gerhana Matahari total akan melintasi langit Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, dan Mesir, sebelum berlanjut ke Arab Saudi dan Yaman. Selama beberapa menit, siang akan berubah menjadi gelap pekat, menciptakan suasana seperti malam hari.

NASA memperkirakan fase gelap akan berlangsung hingga enam menit 26 detik, jauh lebih lama dibandingkan gerhana total pada umumnya. Bagi pengamat langit, durasi sepanjang itu adalah kesempatan emas untuk menyaksikan perubahan langit secara dramatis.

Gerhana Matahari total memang dikenal terjadi berkala, namun jarang berlangsung selama ini. Terakhir kali durasi panjang serupa terjadi pada tahun 2009, dan menurut para astronom, fenomena berikutnya dengan durasi sebanding baru akan datang pada tahun 2114. Karena itulah, gerhana tahun 2027 disebut sebagai momen langit yang “hampir mustahil terulang” dalam satu generasi.

Pada fase tototalitas bulan akan menutupi Matahari sepenuhnya. Di saat itulah korona Matahari atau apisan cahaya halus yang biasanya tersembunyi, dapat terlihat dengan jelas. Fenomena ini sangat dinanti para astronom karena memungkinkan pengamatan lebih detail terhadap atmosfer luar Matahari, termasuk struktur medan magnet dan perilaku radiasi.

NASA menyebutkan bahwa gerhana 2027 akan memberikan kesempatan penelitian penting yang dapat menghasilkan wawasan baru tentang dinamika Matahari. Durasi yang panjang memungkinkan instrumen ilmiah mengumpulkan data yang lebih stabil dan lengkap.