Baku Tembak Tentara vs Pemberontak di Kongo, 50 Orang Tewas
CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Sebanyak 50 orang tewas dalam
baku tembak antara pasukan militer dengan kelompok pemberontak selama empat
hari di Provinsi Ituri, Kongo.
Melansir AFP, militer dan penduduk lokal mengatakan, korban
tewas terdiri dari 12 warga sipil dan 38 dari kelompok pemberontak, Pasukan
Demokratik Sekutu (ADF) dan milisi etnis, Koperasi untuk Pembangunan Kongo
(CODECO).
"Orang-orang melarikan diri dari wilayah kami. Kelompok
pemberontak ADF bergerak di sekitar wilayah itu," kata Musoki Senin (27/12/2021).
Bentrokan telah terjadi di provinsi Ituri, di mana dalam
konflik terpisah, tentara memerangi Pasukan Demokratik Sekutu (ADF) dengan
milisi berbasis etnis yang disebut CODECO.
Di wilayah lain Turi, militer membunuh tujuh anggota ADF.
Juru Bicara pasukan bersenjata Kongo, Jules Ngongo, mengatakan satu orang juga
ditangkap dalam serangan di Highway 4, sekitar 90 kilometer dari ibu kota
provinsi Mambembe, Bunia.
“Di bagian lain Ituri, tentara menewaskan 7 anggota ADF dan
menangkap satu orang dalam serangan yang diluncurkan di Jalan Raya 4, sekitar
90 kilometer (55 mil) selatan ibu kota provinsi Bunia, kata juru bicara militer
Kongo, Jules Ngongo.
CODECO mengklaim mewakili etnis Lendu dan punya sejarah
konflik dengan komunitas Hema.
Mengutip CNNIndonesia, antara tahun 1999-2003, perseteruan
kedua kelompok itu meletus, dan menewaskan puluhan ribu orang. Kekerasan
kemudian berlanjut pada 2017.
Sejak Oktober, CODECO telah meningkatkan serangan di daerah
Djuhi, yang berbatasan dengan Danau Albert dan Uganda.
Pekan lalu, serangan bom bunuh diri juga terjadi di klab
malam Provinsi Kivu Utara, Beni, menewaskan tujuh orang.
Koperasi untuk Pembangunan Kongo (CODECO) adalah sekte
militer-agama yang mengklaim mewakili kelompok etnis Lendu, yang memiliki
perseteruan bersejarah dengan komunitas Hema. Pertempuran antara kedua kelompok
berkobar antara 1999 dan 2003, merenggut puluhan ribu nyawa sebelum dipadamkan
oleh pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa, Artemis.