Gaza Kembali Diserang Usai Kesepakatan Damai Hamas-Israel Diumumkan

Arsip- Kepulan asap hitam pasca penyerangan Israel di Khan Yonis - (foto by Kemenpan RI)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Ketegangan belum mereda di Jalur Gaza meski tahap pertama perjanjian damai antara Hamas dan Israel telah diumumkan. Serangan udara kembali mengguncang wilayah kantong Palestina tersebut, hanya beberapa jam setelah pengumuman kesepakatan yang difasilitasi Amerika Serikat.

Pejabat Pertahanan Sipil Gaza, Mohammed Al-Mughayyir, menyampaikan bahwa sejak pengumuman kesepakatan pada Rabu malam (8/10), beberapa ledakan dilaporkan terjadi, terutama di wilayah utara Gaza.

"Sejak kesepakatan kerangka kerja gencatan senjata yang diusulkan di Gaza diumumkan tadi malam, sejumlah ledakan telah dilaporkan, terutama di wilayah-wilayah Gaza utara," ujar Al-Mughayyir kepada kantor berita AFP, Kamis (9/10).

Perjanjian damai tahap awal ini diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Rabu. Dalam pernyataannya, Trump mengungkapkan bahwa kesepakatan mencakup penghentian perang di Jalur Gaza, penarikan pasukan Israel, pengiriman bantuan kemanusiaan, serta pertukaran tahanan antara kedua pihak.

Hamas membenarkan kesepakatan tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya telah menyetujui butir-butir utama dari rencana 20 poin yang diluncurkan Trump pada 29 September. Salah satu poin penting menyebutkan bahwa pemerintahan Gaza akan dialihkan ke "komite Palestina yang teknokratis dan apolitis" di bawah pengawasan dewan internasional pimpinan AS.

Namun demikian, proses penandatanganan resmi perjanjian gencatan senjata masih tertunda. Menurut juru bicara Hamas di Lebanon, Walid Kilani, terdapat perbedaan pendapat yang belum terselesaikan terkait daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

"Perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza belum ditandatangani karena ketidaksepakatan tentang daftar pemimpin Palestina yang dipenjara dan diharapkan bisa dibebaskan dari penjara Israel," kata Kilani kepada RIA Novosti.

Beberapa nama penting yang disebut dalam daftar tahanan tersebut antara lain Marwan Barghouti, Abdullah Barghouti, Ahmad Saadat, Ibrahim Hamed, dan Hassan Salama.

Kilani juga menegaskan bahwa isu-isu sensitif seperti pelucutan senjata kelompok perlawanan dan masa depan pemerintahan Gaza belum masuk dalam tahap pembahasan saat ini.

Sementara itu, sumber dari pihak Israel membenarkan bahwa negosiasi mengenai pembebasan tahanan masih berlangsung. Namun, jenazah dua pemimpin Hamas yang tewas, Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar, tidak akan dikembalikan dalam kesepakatan ini.

"Tim sedang menyusun daftar tahanan Palestina yang seharusnya dibebaskan. Masalah ini belum terselesaikan," kata sumber Israel kepada CNN.

Ketegangan semakin meningkat ketika siaran langsung Al Jazeera menunjukkan tank-tank Israel menembaki warga sipil Palestina yang sedang berjalan menuju Kota Gaza. Rekaman tersebut menunjukkan tembakan dilakukan dari jarak dekat.

Meski perjanjian telah diumumkan, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa perdamaian masih jauh dari kata selesai.Keberhasilan kesepakatan ini akan sangat bergantung pada penyelesaian isu-isu krusial yang hingga kini belum mencapai titik temu.

Sumber: Sputnik/RIA Novosti-OANA

Tags : Gaza Israel Hamas