Ilmuwan Temukan Sumber Air di Mars, Berpotensi Layak Huni
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Para ilmuwan telah menemukan
reservoir air bawah tanah yang sangat besar di Mars yang berpotensi cukup untuk
mengisi lautan di permukaan planet tersebut.
Diberitakan ANTARA yang mengutip Anadolu-OANA, penemuan
mengejutkan itu yang diterbitkan pada Senin (12/8) di Proceedings of the
National Academy of Sciences, mengungkapkan bahwa air terperangkap dalam
retakan dan pori-pori kecil di bawah kerak Mars, yang terletak 7 hingga 12 mil
( 11,2 km-19,3 km) di bawah permukaan planet.
Penulis utama kajian ini, Vashan Wright, seorang ahli
geofisika di Scripps Institution of Oceanography, University of California, San
Diego, menekankan pentingnya penemuan ini dalam sebuah pernyataan:
"Memahami siklus air di Mars sangat penting untuk memahami evolusi iklim,
permukaan dan interiornya. Titik awal yang berguna adalah mengidentifikasi di
mana air berada dan berapa banyak yang ada."
Para peneliti menggunakan data seismik dari pendarat InSight
milik NASA, yang beroperasi dari tahun 2018 hingga 2022, untuk mengidentifikasi
lapisan kaya air di kerak dalam planet tersebut.
Berbicara kepada BBC, Michael Manga, seorang profesor di
University of California, Berkeley, dan rekan penulis kajian itu, membahas
implikasi penemuan ini terhadap potensi kelayakan huni di Mars.
"Menetapkan bahwa ada reservoir besar air cair
memberikan pengetahuan tentang seperti apa iklim yang ada atau yang kemungkinan
ada," kata Manga.
"Dan air diperlukan untuk kehidupan seperti yang kita
kenal. Saya tidak melihat alasan mengapa (reservoir bawah tanah) bukan lingkungan
yang dapat dihuni," katanya.
Kehadiran air cair di bawah permukaan Mars menawarkan
wawasan baru tentang sejarah geologi planet tersebut dan mengisyaratkan
kemungkinan bahwa kehidupan bisa ada di akuifer (air cair) bawah tanah ini.
Menurut CNN, Alberto Fairen, seorang ilmuwan planet di
Cornell University, juga berkomentar: "Hasil baru ini menunjukkan bahwa
air cair memang ada di bawah permukaan Mars saat ini, bukan dalam bentuk danau
yang terpisah dan terisolasi, tetapi sebagai sedimen yang jenuh dengan air cair
atau akuifer."
Meskipun penemuan ini membuka kemungkinan menarik untuk
eksplorasi di masa depan, mengakses air tersebut menghadirkan tantangan yang
signifikan.
Wright menjelaskan bahwa pengeboran hingga kedalaman seperti
itu di Mars akan memerlukan sumber daya dan teknologi yang belum pernah ada sebelumnya.
"Bahkan pengeboran lubang sedalam setengah mil atau
lebih di Bumi adalah tantangan yang membutuhkan energi dan infrastruktur
sehingga sejumlah besar sumber daya perlu dibawa ke Mars untuk pengeboran
hingga kedalaman tersebut," kata Wright.
Penemuan itu merupakan langkah maju yang signifikan dalam
memahami masa lalu, masa kini, dan potensi Mars untuk mendukung kehidupan,
membuka jalan bagi misi-misi masa depan untuk menyelidiki misteri yang
tersembunyi di bawah permukaan Planet Merah ini.