Israel Lancarkan Serangan ke Beirut Lebanon, 2 Anak-anak Tewas
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ledakan besar terdengar pada
Selasa (30/7) di wilayah pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut, setelah
serangan Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dengan Hizbullah.
Serangan itu terjadi di sekitar markas Dewan Syura Hizbullah
di Haret Hreik, lapor kantor berita pemerintah National News.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan yang
dilakukan drone Israel itu menyebabkan seorang wanita dan dua anak tewas, 69
lainnya terluka, termasuk tiga warga dalam kondisi kritis.
Militer Israel mengakui serangan tersebut dengan mengeklaim
pihaknya menyasar komandan Hizbullah yang bertanggung jawab atas serangan pada
Sabtu (27/7) yang menewaskan 12 orang di kota Druze, Majdal Shams, Dataran Tinggi
Golan yang diduduki Israel.
Target yang diincar Israel adalah Fuad Shukr, yang
bertanggung jawab atas militer Hizbullah, sebut situs berita Axios, mengutip
seorang pejabat Israel tanpa nama.
Sebuah pernyataan militer mengatakan bahwa Shukr, juga
dikenal sebagai Sayyid Muhsan, menjabat sebagai “tangan kanan Sekretaris
Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan penasihat Nasrallah untuk merencanakan
dan mengarahkan operasi masa perang.”
Tentara mengklaim bahwa komandan tersebut “telah mengarahkan
serangan Hizbullah terhadap Negara Israel sejak 8 Oktober, dan dia adalah
komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan 12 anak di Majdal Shams di Israel
utara pada Sabtu malam.”
Otoritas Penyiaran Israel, KAN, dan Channel 13 Israel
mengatakan masih belum ada konfirmasi bahwa eliminasi orang nomor dua Hizbullah
itu berhasil dilaksanakan, dengan mengutip sumber resmi Israel yang tidak
disebutkan namanya.
Sekretaris Kabinet Israel Yossi Fuchs menginstruksikan para
menteri untuk tidak mengomentari operasi di ibu kota Lebanon itu sampai
pernyataan resmi dikeluarkan oleh militer.
Arahan tersebut datang dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,
menurut laporan media KAN.
Setelah serangan di Beirut, Netanyahu tiba di Kementerian
Pertahanan di Tel Aviv dan dijadwalkan melakukan penilaian keamanan pada Selasa
malam dengan para pejabat tinggi keamanan setelah serangan itu, menurut surat
kabar Yedioth Ahronoth.
“Apakah perang akan terjadi dengan Lebanon tergantung pada
Hizbullah. Kami tidak berniat memulai perang regional,” kata seorang pejabat
senior yang tidak disebutkan namanya.
Channel 13 juga melaporkan bahwa seorang pejabat tinggi
Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa “jika Hizbullah tidak
menanggapi serangan di Beirut selatan, kami tidak akan melancarkan perang.”
Radio Militer Israel juga melaporkan bahwa militer
menginstruksikan penduduk di kota-kota dekat perbatasan Lebanon untuk tetap berada
di tempat perlindungan untuk mengantisipasi potensi balasan dari Hizbullah.
Menyusul pernyataan tentara mengenai serangan di Beirut
selatan, Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengunggah di X bahwa “Hizbullah
melewati garis merah.”
Tentara Israel kemudian mengeklaim bahwa mereka membunuh
Shukr dalam serangan tersebut.
Meski Israel menuduh Hizbullah bertanggung jawab atas
serangan Sabtu itu, kelompok Lebanon tersebut menyangkal tuduhan tersebut.
Belum ada tanggapan dari Hizbullah mengenai serangan ke Israel tersebut.
Sumber: ANTARA mengutip Anadolu