Hamas akan Sepakati Pertukaran Tahanan Jika Ada Gencatan Senjata Penuh

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Kelompok perlawanan Palestina Hamas akan menerima kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel dengan syarat gencatan senjata penuh dan masuknya bantuan keselamatan ke Jalur Gaza.
“Kembalinya tahanan pendudukan (Israel) mempunyai tiga harga. Pertama adalah bantuan bagi rakyat kami dan kembalinya mereka ke kehidupan normal. Kedua adalah mengakhiri agresi," ungkap Khalil al-Hayya, seorang anggota biro politik kelompok itu dalam sebuah wawancara dengan TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar mengutip Antara, Selasa (21/2).
"Kemudian yang ketiga adalah kesepakatan pertukaran tahanan yang nyata yang membebaskan 10.000 tahanan di penjara-penjara Israel,” lanjut Hayya.
Namun Israel menolak menarik pasukannya dari Gaza dan menolak mengizinkan warga Palestina kembali ke rumah-rumah mereka.
"Netanyahu minggu lalu, menarik kembali apa yang telah dia setujui dalam surat kabar Paris," sebut Hayya.
Pada 7 Februari lalu, Hamas mengusulkan rencana tiga tahap untuk gencatan senjata Gaza yang mencakup jeda pertempuran selama 135 hari sebagai imbalan pengembalian sandera, menurut sebuah sumber Palestina.
Sementara kerangka kerja perjanjian asli telah disusun dalam pertemuan para pejabat tinggi AS, Israel, Qatar dan Mesir di Paris bulan lalu.
Israel digugat melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pengadilan tersebut pada Januari memerintahkan Israel menghentikan tindakan genosida dan menjamin agar bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. Namun hla tersbeut belum juga diindahkan Israel, terbukti belum lama ini PM Netanyahu menyuarakan tetap akan menyerang Rafa yang menjadi benteng terakhir para pengungsi Palestina berlindung.
Sumber: Anadolu