Empat Jurnalis Al Jazeera Tewas Diserang Israel

Warga Palestina membawa jasad korban serangan Israel di Jalur Gaza - (foto by Xinhua)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Empat jurnalis Al Jazeera dilaporkan tewas setelah serangan udara yang dilakukan militer Israel menghantam tenda mereka yang terletak di depan Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza City. Peristiwa tragis ini dikonfirmasi oleh laporan Al Jazeera dan sejumlah sumber medis di lokasi.

Melansir Kantor Berita Nasional Antara, Senin (11/8), korban yang gugur dalam serangan tersebut diidentifikasi sebagai Anas Al-Sharif dan Mohammed Qreiqeh, keduanya merupakan koresponden lapangan untuk Al Jazeera, serta dua juru kamera, Ibrahim Zaher dan Mohammed Noufal.

Menurut keterangan Mohammed Abu Selmiya, Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, total lima warga Palestina meninggal dunia dalam insiden ini. “Anas Al-Sharif dan Mohammed Qreiqeh, keduanya koresponden Al Jazeera, serta dua juru kamera, Ibrahim Zaher dan Mohammed Noufal, termasuk di antara korban,” jelasnya kepada Xinhua.

Sumber dari pertahanan sipil Palestina turut mengonfirmasi bahwa serangan tersebut secara langsung menyasar tenda tempat para jurnalis berlindung. “Militer Israel secara langsung menargetkan tenda jurnalis, menewaskan keempat orang itu, sementara korban kelima tidak teridentifikasi karena tubuhnya hancur berkeping-keping,” kata mereka kepada Xinhua.

Dalam pernyataan resminya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa mereka menargetkan Anas Al-Sharif karena dianggap sebagai anggota aktif kelompok Hamas.

“Anas Al-Sharif menjabat sebagai kepala sel teroris dalam organisasi teroris Hamas dan bertanggung jawab atas serangan roket terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF,” sebut pernyataan IDF.

Mereka juga menambahkan bahwa sejumlah dokumen yang ditemukan pasca serangan menunjukkan afiliasi Al-Sharif dengan Hamas. Dokumen tersebut antara lain "daftar tugas personel, daftar pelatihan teroris, direktori telepon, dan dokumen gaji."

Namun, klaim tersebut dibantah oleh pihak Al Jazeera. Media yang berbasis di Qatar itu menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan keterlibatan Al-Sharif dalam aktivitas militer.

Al Jazeera mengutip Muhammad Shehada, seorang penulis dan analis dari Gaza, yang menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. “Tidak ada bukti bahwa Al-Sharif terlibat dalam pertempuran apa pun,” kata Shehada.

Sesaat sebelum peristiwa naas tersebut, Anas Al-Sharif sempat membagikan kondisi di lapangan melalui akun media sosial X (dulu Twitter). Ia mengunggah video yang menunjukkan langit malam Gaza yang memerah karena ledakan, disertai suara dentuman keras tanpa henti.

“Pengeboman tanpa henti,” tulisnya dalam unggahan tersebut. “Selama dua jam, agresi Israel semakin intensif di Gaza City.”

Sumber: Antara