Ukraina Pecat Semua Kepala Perekrutan Tentara

CELEBESMEDIA.ID, Makassar- Presiden Volodymyr Zelenskyy memecat seluruh kepala pusat perekrutan tentara daerah Ukraina

Melansir Antaranews, Minggu (13/8/2023), pemecatan ini dilakukan saat perang Ukraina dengan Rusia memasuki tahap kritis.

Hal tersebut sebagai upaya Zelenskyy untuk memberantas korupsi. Dari hasil penyelidikan terhadap berbagai pusat di seluruh Ukraina telah menunjukkan penyalahgunaan wewenang oleh para pejabat mulai dari memperkaya diri secara ilegal hingga memindahkan pria yang memenuhi syarat wajib militer melintasi perbatasan meskipun ada larangan masa perang bagi mereka untuk pergi keluar negeri.

Ada 112 kasus kriminal yang telah dibuka dengan cakupan penyelidikan yang luas. 

"Sistem ini seharusnya dijalankan oleh orang-orang yang mengetahui apa perang itu dan mengapa kesinisan serta penyuapan selama perang adalah pengkhianatan," katanya.

Zelenskyy menambahkan bahwa mereka yang dipecat akan digantikan dengan veteran terkini serta para serdadu yang terluka di garis depan medan perang.

Zelenskyy juga menyatakan bahwa setiap perwira perekrutan tentara yang tidak sedang diselidiki harus menuju ke garis depan untuk bertempur bagi Ukraina, itu "jika mereka ingin menjaga pangkat dan membuktikan martabat mereka".

"Namun biar saya tekankan, ketentaraan bukan dan tidak akan menjadi pengganti bagi hukuman kriminal. Para pejabat yang mencampurkan pangkat dengan keuntungan pasti akan menghadapi persidangan," sebutnya melalui sebuah pernyataan.

Meski telah melaksanakan sejumlah langkah terkini dalam memberantas korupsi, Ukraina masih berada di urutan 116 dari 180 negara di Indeks Persepsi Korupsi yang dikeluarkan Transparency International.

Survei yang dilakukan Transparency International pada Juni menemukan bahwa 77 persen warga Ukraina percaya bahwa korupsi adalah salah satu di antara berbagai permasalahan paling serius Ukraina.

Bulan lalu, kepala pusat perekrutan wilayah Odesa diperintahkan untuk ditahan sebelum persidangan karena dicurigai memperkaya diri secara ilegal. Laporan media Ukraina menemukan keluarganya telah memperoleh properti mewah di Spanyol.