Jepang Dipimpin PM Perempuan Pertama, Siapa Sanae Takaichi?
Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi - (foto by Kyodo New)
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Untuk pertama kalinya dalam sejarah panjang Jepang, negari Sakura itu dipimpin oleh seorang perdana menteri perempuan.
Sosok bersejarah itu adalah Sanae Takaichi, politisi senior dari Partai Demokrat Liberal (LDP)
Takaichi dilantik sebagai Perdana Menteri Jepang pada Selasa (21/10) sore, setelah memenangkan pemilihan Presiden LDP pada awal bulan ini.
Pelantikannya menandai sebuah titik balik dalam perjalanan politik Jepang, yang selama ini didominasi oleh laki-laki dan elite politik dari kalangan keluarga berpengaruh.
Sanae Takaichi lahir pada tahun 1961 di Prefektur Nara dari keluarga sederhana. Mengutip CNN, ayah Takaichi bekerja di sebuah perusahaan otomotif, sementara ibunya merupakan anggota kepolisian setempat. Sejak kecil, politik bukanlah bagian dari kehidupan sehari-harinya.
Dikutip dari BBC, kedua orang tua Takaichi bahkan menolak keinginannya untuk kuliah. Namun, ia tidak menyerah dan berjuang sendiri mencari biaya agar tetap bisa bersekolah.
Semangat dan kegigihan itu membawanya lulus dari Universitas Kobe, jurusan Administrasi Bisnis. Ia kemudian melanjutkan ke Matsushita Institute of Government and Management, sebuah lembaga elite yang melahirkan banyak pemimpin masa depan Jepang.
Sebelum terjun ke dunia politik, Takaichi sempat berkarier sebagai pembawa acara televisi.
Karier politiknya dimulai dengan langkah berani: mencalonkan diri sebagai anggota parlemen independen pada tahun 1992. Meskipun gagal dalam percobaan pertamanya, ia kembali maju setahun kemudian dan berhasil memenangkan kursi.
Takaichi kemudian bergabung dengan LDP pada tahun 1996, dan sejak itu terpilih menjadi anggota parlemen sebanyak 10 kali, hanya satu kali kalah.
Selama pemerintahan mendiang Perdana Menteri Shinzo Abe, Takaichi menjabat sejumlah posisi penting. Ia pernah menjadi Menteri Dalam Negeri, serta dipercaya menangani berbagai kementerian strategis seperti Kesetaraan Gender, Inovasi, Sains dan Teknologi, hingga Keamanan Pangan.
Kedekatannya dengan Abe membuat banyak pihak menyebut Takaichi sebagai “anak didik politik” dari tokoh konservatif tersebut.
Tak hanya itu, Takaichi juga dikenal sebagai pengagum berat Margaret Thatcher, perdana menteri perempuan pertama Inggris. Sosok Thatcher menjadi inspirasi dalam gaya politiknya yang tegas dan tanpa basa-basi.
Dilansir dari Reuters, Takaichi menyebut Thatcher sebagai panutannya karena “karakter dan keyakinannya yang kuat, serta kehangatannya sebagai seorang perempuan.”
Gaya blak-blakan dan keberaniannya dalam mengambil keputusan membuat media Jepang menjuluki Takaichi sebagai “Iron Lady dari Jepang.”
Kepemimpinan Sanae Takaichi membuka babak baru dalam politik Jepang. Bukan hanya karena ia perempuan pertama yang memegang jabatan perdana menteri, tetapi juga karena latar belakangnya yang sederhana, jauh dari elitisme politik Jepang yang selama ini mengakar kuat.
