Hamas Tegas Batalkan Negosiasi Gencatan Senjata Jika Israel Serang Rafah

Asap mengepul setelah serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, Kamis (26/10/2023)- (foto by Antara/Xinhua)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar -  Negosiasi gencatan senjata antara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dan Israel terus diupayakan.

Namun belum lama ini Hamas menegaskan akan menangguhkan negosiasi gencatan senjata jika Israel menyerang Rafah, demikian yang ditegaskan seorang pejabat senior Hamas, Osama Hamdan dalam wawancaranya dengan stasiun TV al-Manar yang berbasis di Lebanon pada Rabu (1/5).

Hamdan menyatakan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan sayap militer Hamas Brigade Al-Qassam tetap menjalin kontak dengan faksi politik Hamas, serta telah mengantongi informasi perihal situasi yang sedang berlangsung di lapangan.

"Gerakan perlawanan (Hamas) masih memiliki kekuatan untuk membela rakyat kami," jelas Hamdan dilansir dari Antara, Kamis (2/5)

Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (30/5) bersumpah akan menyerang Rafah, meski ada laporan tentang kemungkinan perjanjian gencatan senjata dengan Hamas.

Netanyahu mengatakan militer Israel akan mendatangi Rafah untuk menghancurkan pasukan Hamas di sana “dengan atau tanpa perjanjian”.

Sementara itu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengaku  prihatin dengan rencana invasi darat Israel ke Kota Rafah di Gaza selatan yang dihuni lebih dari 1 juta warga Palestina yang berlindung dari perang Israel-Hamas.

“Invasi besar-besaran di Kota Rafah akan menjadi bencana kemanusiaan. Kami minta Israel membatalkan (rencana) itu,” kata Tedros di platform media sosial X.

“Kami mendesak semua pihak untuk mengusahakan gencatan senjata dan perdamaian yang kekal," lanjutnya.

Sumber: Xinhua - Antara