Harapan Damai Gaza Kian Suram, Korban Terus Bertambah

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Harapan akan gencatan senjata di Gaza belum menunjukkan titik terang. Meski sebuah proposal perdamaian sedang dalam proses pembahasan, pertempuran di wilayah itu terus berkecamuk. Serangan udara Israel dan tembakan roket dari kelompok militan Palestina masih menghiasi langit Gaza dan sekitarnya.
Badan-badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), melaporkan bahwa korban jiwa terus bertambah. Data terbaru menunjukkan lebih dari 66.000 orang telah meninggal sejak konflik meletus pada Oktober 2023. Sementara itu, sirene peringatan serangan udara kembali terdengar di beberapa wilayah Israel yang berbatasan langsung dengan Gaza.
“Warga sipil harus dilindungi. Mereka tidak boleh menjadi target dalam konflik bersenjata, sesuai hukum humaniter internasional,” tegas pernyataan OCHA pada Rabu (1/10).
Di tengah baku tembak, kondisi kemanusiaan semakin memburuk. Otoritas kesehatan Gaza mencatat, sejak Agustus lalu, setidaknya 177 jiwa, termasuk 36 anak-anak, meninggal dunia akibat kelaparan dan malnutrisi. Krisis pangan yang berkepanjangan diperparah dengan sulitnya akses bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut.
Dana Kependudukan PBB (UNFPA) mengungkapkan bahwa lebih dari 60% perempuan hamil dan ibu menyusui mengalami kekurangan gizi yang mengkhawatirkan. Organisasi UNICEF juga menyoroti kondisi anak-anak yang terpaksa hidup di tengah reruntuhan, tanpa makanan dan air bersih, dalam situasi yang penuh trauma dan ketakutan.
OCHA melaporkan bahwa ribuan keluarga terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat di pesisir selatan Gaza, yang kini terancam banjir seiring datangnya musim dingin. Beberapa wilayah bahkan sudah terdampak kenaikan air laut sejak Agustus lalu.
Meski menghadapi berbagai kendala, tim kemanusiaan masih berupaya menyalurkan bantuan semaksimal mungkin. Distribusi vaksin, pasokan gizi, hingga pemasangan panel surya di wilayah Deir al-Balah menjadi langkah-langkah kecil yang terus diupayakan. Tenda dan perlengkapan dasar lainnya sudah mulai masuk melalui perlintasan Kerem Shalom, meski belum mencukupi kebutuhan ratusan ribu warga yang kehilangan tempat tinggal.
Lembaga-lembaga kemanusiaan mendesak agar akses masuk ke Gaza dibuka tanpa hambatan agar pasokan makanan bergizi, termasuk daging, sayur, dan produk susu, bisa menjangkau warga terdampak. Mereka menekankan pentingnya dukungan dari komunitas internasional untuk memastikan distribusi bantuan berlangsung efektif dan berkelanjutan.p
Sumber: Antara