Zona Cincin Api: Penyebab Gempa Rusia dan Risiko Bagi Indonesia

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Gempa bumi berkekuatan besar kembali mengguncang Semenanjung Kamchatka di Rusia. Bencana ini bukan tanpa sebab: wilayah tersebut berada di jalur geologis paling aktif di dunia, yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire).
Mengutip Good News Indonesia, Cincin Api Pasifik merupakan lintasan berbentuk tapal kuda raksasa yang mengelilingi Samudra Pasifik dan menjadi titik pertemuan beberapa lempeng tektonik utama yang terus bergerak.
Cincin Api merupakan kawasan yang menyumbang lebih dari 75% gunung berapi aktif di dunia, serta menjadi pusat dari sebagian besar gempa bumi global. Tak hanya Rusia, kawasan ini juga mencakup negara-negara seperti Indonesia, Jepang, Filipina, Selandia Baru, hingga Amerika Serikat bagian barat.
Mengutip data dari World Atlas, sejumlah negara yang berada di zona rawan ini memiliki jumlah gunung berapi aktif yang signifikan. Daftar tersebut antara lain:
- Indonesia
- Jepang
- Amerika Serikat (terutama Alaska dan Hawaii)
- Filipina
- Chili
- Meksiko
- Papua Nugini
- Ethiopia
- Islandia
Karakteristik geografis yang serupa menyebabkan negara-negara ini berada dalam risiko tinggi terhadap gempa dan letusan gunung berapi secara berkala.
Indonesia termasuk dalam jajaran negara paling rawan di dunia terhadap bencana geologi. Letaknya yang strategis—di titik pertemuan tiga lempeng besar dunia: Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik—membuat wilayah Nusantara sangat aktif secara seismik.
Tercatat, Indonesia memiliki lebih dari 130 gunung berapi aktif, yang tersebar di sejumlah pulau utama seperti Sumatra, Jawa, Bali, Maluku, hingga Papua. Bencana seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi menjadi tantangan besar yang terus Pacific dihadapi bangsa ini.
Namun di balik ancaman tersebut, gunung berapi juga membawa berkah. Tanah vulkanik dikenal sangat subur dan mendukung sektor pertanian lokal, sementara keindahan lanskap alam di sekitar kawah aktif menjadi daya tarik wisata geologi yang unik.