Israel Serang RS Nasser, 20 Tewas Termasuk 5 Jurnalis

CELEBESMEDIA.ID, Makassar — Serangan terbaru yang dilancarkan Israel ke Rumah Sakit Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan, kembali memicu kecaman internasional. Sebanyak 20 orang dilaporkan tewas. Kantor Berita Nasional ANTARA pada Selasa (26/8) melaporkan lima diantara korban tewas tersebut merupakan jurnalis dari berbagai media internasional ternama.
Melansir Reuters, salah satu korban jiwa adalah Hussam al-Masri, juru kamera dan kontributor Reuters, yang tewas di dekat posisi siaran langsung di lantai atas bangunan rumah sakit. Lokasi tersebut diketahui digunakan sebagai titik peliputan oleh sejumlah awak media.
Serangan yang terjadi tidak hanya sekali. Menurut keterangan pejabat rumah sakit dan saksi mata, Israel melancarkan dua kali serangan ke lokasi yang sama. Serangan kedua menewaskan lebih banyak korban, termasuk petugas medis dan relawan penyelamat yang tengah memberikan bantuan darurat.
Jurnalis lain yang turut menjadi korban adalah Mariam Abu Dagga, pekerja lepas untuk Associated Press dan beberapa media lainnya, serta Mohammed Salama, jurnalis untuk Al Jazeera. Moaz Abu Taha, kontributor lepas yang sesekali bekerja untuk Reuters, juga dilaporkan tewas.
Sementara itu, fotografer Ahmed Abu Aziz dan Hatem Khaled, kontraktor Reuters, mengalami luka dalam serangan tersebut.
Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyampaikan bahwa pihaknya menyesali insiden tersebut dan menyebutnya sebagai “kecelakaan tragis”. Dalam pernyataannya, Israel mengklaim menghormati peran jurnalis dan tenaga medis.
“Israel sangat menyesalkan apa yang disebutnya sebagai 'kecelakaan tragis'. Israel menyebut pihaknya menghargai kerja keras para jurnalis dan staf medis,” bunyi pernyataan resmi, dikutip dari laporan Reuters.
Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui telah menyerang wilayah di sekitar Rumah Sakit Nasser, namun menegaskan bahwa serangan tersebut tidak ditujukan kepada awak media.
“IDF menyesalkan segala kerugian yang dialami individu yang tidak terlibat dan tidak menargetkan jurnalis. IDF bertindak untuk mengurangi kerugian yang dialami individu yang tidak terlibat semaksimal mungkin dengan tetap menjaga keselamatan pasukan IDF,” ujar pernyataan resmi IDF.
Serangan terhadap fasilitas kesehatan dan jurnalis di zona konflik terus menuai kritik dari komunitas internasional. Organisasi hak asasi manusia menyerukan penyelidikan independen atas insiden ini sebagai bagian dari dugaan pelanggaran hukum humaniter internasional.