Israel Tembaki Rombongan Diplomat, Kemlu RI Geram

. Jumat, 23 Mei 2025 20:13
Arsip - Jalur Gaza luluh lantak akibat serangan membabi buta Israel selama 15 bulan - (foto by Antara/Anadolu)

CELEBESMEDIA ID, Makassar - Indonesia geram akan tindakan Israel yang menembaki rombongan diplomat di Kota Jenin Tepi Barat, Palestina.

Kementerian Luar Negeri RI mengutuk keras penembakan yang dilakukan penrmbakan dalam kunjungan resmi pada Rabu (21/5) lalu dan menyebutnya sebagai contoh terbaru dari pengabaian hukum internasional akibat dari impunitas yang dinikmati Israel selama bertahun-tahun.

“Insiden ini sekali lagi menunjukkan sikap Israel yang sama sekali mengabaikan hukum internasional – sebuah ketidakadilan yang setiap hari dialami rakyat Palestina di tanah air mereka,” sebut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI dalam pernyataan tertulisnya di media sosial X, Jumat.

Indonesia mendesak komunitas internasional untuk meningkatkan tekanan terhadap rezim Zionis Israel supaya mereka tak lagi melangkahi hukum internasional dalam segala tindakannya.

Indonesia juga mendorong dunia supaya terus berjuang menghentikan kekerasan Israel serta mengakhiri pendudukan ilegal Zionis Israel di negeri Palestina.

Sebelumnya zionis Israel melepaskan tembakan untuk mengintimidasi delegasi diplomatik asing yang tiba di pintu masuk kamp pengungsi Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Penembakan tersebut melanggar norma diplomatik internasional. Militer Israel menembaki rombongan yang terdiri dari 35 duta besar, konsul, dan diplomat saat mereka mendekati kamp yang telah dikepung sejak 21 Januari, ucap Ahmed al-Deek, asisten Menteri Luar Negeri Palestina.

Pihak Israel mengakui bahwa pasukannya telah melepaskan tembakan peringatan terhadap rombongan diplomat tersebut. Mereka mengeklaim bahwa rombongan itu menyimpang dari jalur yang telah disetujui sebelumnya dan memasuki zona terlarang.

Atas insiden tersebut, pemerintah sejumlah negara seperti Portugal, Prancis, Spanyol, dan Uruguay telah memanggil perwakilan Israel di negaranya untuk meminta pertanggungjawaban.

Sumber: Antara