Qatar Ajukan Usulan Gencatan Senjata 60 Hari Hamas-Israel

Warga Palestina melihat-lihat kerusakan akibat serangan udara Irael di daerah El-Remal di Kota Gaza - (foto by WAFA/Antara

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Qatar mengajukan proposal baru kepada Israel yang mencakup gencatan senjata selama 60 hari di Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan, demikian laporan media Israel.

Kantor Berita Nasional, Antara, Rabu (2/7) memberitakan Kanal penyiaran publik KAN, mengutip dua sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa proposal tersebut mencakup pembebasan delapan sandera Israel pada hari pertama gencatan senjata. Dua sandera hidup lainnya akan dibebaskan pada hari ke-50 masa gencatan.

Selain itu, rencana tersebut juga mencakup pemulangan jenazah 18 sandera Israel yang akan dilakukan dalam tiga tahap, meskipun tidak disebutkan jadwal spesifik untuk penyerahan jenazah tersebut.

Pihak berwenang Qatar belum memberikan komentar terkait laporan ini.

Kerangka usulan tersebut mirip dengan rencana sebelumnya yang diajukan oleh Utusan Timur Tengah AS, Steve Witkoff.

Pada Selasa, Presiden AS Donald Trump menyatakan optimisme terkait tercapainya kesepakatan Gaza dalam beberapa hari ke depan.

“Kami berharap (gencatan senjata) akan segera terjadi, kemungkinan pekan depan,” ujarnya.

Sementara pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan mengunjungi Washington pekan depan untuk bertemu Trump.

Para pengkritik di Israel, termasuk pihak oposisi dan keluarga para sandera, menuduh Netanyahu memperpanjang perang demi memuaskan faksi garis keras dalam koalisinya serta mempertahankan kekuasaannya.

Hamas di sisi lain berulang kali menyatakan kesiapannya membebaskan seluruh sandera Israel dengan syarat perang dihentikan, Israel sepenuhnya menarik diri dari Gaza, dan tahanan Palestina dibebaskan.  

Sementara itu, lebih dari 10.400 warga Palestina saat ini dipenjara di Israel, di mana mereka menghadapi penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis.

Meski ada seruan internasional untuk gencatan senjata, militer Israel terus melancarkan serangan mematikan di Gaza.

Sumber: Anadolu