Reruntuhan di Gaza Menggunung 39 Juta Ton, Senilai Lebih dari 18,5 Dollar AS

Orang-orang terlihat di jalan dengan bangunan rusak dekat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, pada 1 April 2024 - (foto by Xinhua)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Badan Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mencatat reruntuhan bangunan di Gaza akibat agresi Israel mencapi 39 juta ton.

"Pengeboman intensif Israel telah menyebabkan kehancuran besar dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam aspek infrastruktur, aset produktif, dan penyediaan layanan," demikian diungkapkan UNEP dalam laporannya mengutip Antara, Rabu (19/6).

Akibat rusaknya infrastruktur UNEP menyatakan masyarakat Gaza saat ini terpapar risiko dari polusi tanah, air, dan udara yang juga menyebabkan kerusakan ekosistem alam yang terancam tak dapat dipulihkan.  

"Banyak jasad manusia tertimbun reruntuhan bangunan yang jumlahnya sangat besar itu," kata UNEP.

Sebelumnya PBB juga telah merilis pada April lalu nilai kerusakan infrastruktur penting di Gaza diperkirakan mencapai sekitar 18,5 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.909).

Laporan yang dilakukan dengan dukungan dana dari Uni Eropa tersebut menunjukkan bahwa nilai kerusakannya setara dengan 97 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan Tepi Barat dan Gaza pada 2022.

Laporan tersebut menemukan bahwa kerusakan struktural sangat memengaruhi setiap sektor ekonomi. Seperti perumahan yang menyumbang 72 persen dari nilai tersebut.

Infrastruktur layanan publik seperti air, kesehatan dan pendidikan menyumbang 19 persen, serta kerusakan bangunan komersial dan industri menyumbang 9 persen.