5 Fakta RS Indonesia di Gaza, Saksi Bisu Tragedi Kemanusiaan Palestina

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Rumah Sakit Indonesia di Gaza merupakan salah satu bentuk nyata besarnya solodaritas masyarakat Indonesia untuk warga Palestina
Rumah Sakit Indonesia sudah berkontribusi besar menyelamatkan warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis selama agresi Israel di Jalur Gaza.
Tidak hanya sebagai tempat mendapatkan perawatan medis, rumah sakit tersebut juga dijadikan tempat berlindung warga Gaza dari serangan Israel.
Berikut ini 5 fakta terkait Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang dilansir dari Kantor Berita Nasional Antara.
1. Dibangun tahun 20011
Meski wacana pembangunan RS Indonesia di Gaza sudah ada sejak 2009, namun proses pembangunannya dimulai pada Mei 2011.
RS tersebut diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 9 Januari 2016. Peresmian RS itu dilakukan secara simbolis melalui upacara serah terima kepada pihak Palestina, yang diwakili Menteri Kesehatan Jawwad Awad, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
2. Biaya pembangunan Rp126 miliar
Proses pembangunan RS Indonesia di Gaza melibatkan partisipasi sejumlah 43 relawan MER-C.
Menurut MER-C, pembangunan RS Indonesia menghabiskan dana Rp126 miliar yang berasal dari urunan berbagai kelompok masyarakat ataupun organisasi nasional.
Sementara untuk lahannya merupaka sumbangan dari pemerintah Palestina. RS Indonesia di Gaza yang memiliki luas bangunan total 10 ribu meter persegi.
3. Pembangunan dilakukan di tengah gempuran Israel
Mengutip Antara, Manager Operasional MER-C Rima Manzanaris ada 2016 lalu menceritakan .eski terjadi pertempuran besar di Gaza pada 2013 dan 2014, pembangunan RS Indonesia tetap berjalan hingga rampung pada pertengahan 2014, dan mulai menerima pasien pada 2015.
Pembangunan rumah sakit pun terus berjalan meski blokade Israel terhadap Jalur Gaza memberi tantangan yang signifikan.
4. Terus diserang Israel
Pada November 2023, bangsal operasi RS Indonesia diserang tentara Israel, sehingga menyebabkan kerusakan peralatan medis.
RS Indonesia kembali terkena serangan oleh pasukan Zionis yang menembaki lantai atas RS pada Oktober 2024. Di saat yang sama, mereka juga menembaki pengungsi yang bertahan di sekitar gerbang rumah sakit.
Pasukan Zionis Israel kembali mengepung RS Indonesia pada Mei 2025 sehingga melumpuhkan seluruh pelayanan kesehatan. Pasien dan petugas kesehatan yang masih bertahan pun diusir Israel saat RS itu pun dikosongkan paksa pada awal Juni 2025.
5. Selalu ada tenaga medis Indonesia yang bertugas
Sejak RS Indonesia resmi beroperasi pada 2016, selalu ada tenaga kesehatan dari Indonesia yang bertugas di sana, baik dokter dengan spesialisasi khusus maupun relawan berkeahlian yang dirotasi secara rutin.
Bahkan pembangunannya pun sebagian besar melibatkan orang-orang Indonesia