Tottenham Hotspur ke Final, Mauricio Pochettino Sebut Pemainnya Superhero

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Tottenham Hotspur memastikan
tempat di final Liga Champions musim 2018/2019 setelah mengalahkan Ajax
Amsterdam 2-3 pada semifinal leg kedua di Johan Cruyff ArenA, Amsterdam, Rabu
(8/5/2019) waktu setempat atau Kamis (9/5/2019) dini hari Wita.
Spurs yang tertinggal lebih dulu 0-2 di babak pertama lewat
gol Matthijs de Ligt (5’) dan Hakim Ziyech (35’). Namun, The Lilywhites mampu
membalikkan keadaan lewat hattrick Lucas Moura di menit 55, 59, dan 90+6. Skor
3-2 membuat aggegat menjadi sama 3-3 namun Spurs berhak atas tiket ke final
karena unggul produktivitas gol tandang.
Pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, tidak mampu membendung
emosinya saat peluit panjang dibunyikan. Mauricio menangis.
Ia menyebutkan para pemainnya bukan lagi pahlawan tapi sekarang
menjadi superhero atau pahlawan super.
Para pahlawan super ini telah membuat sejarah. Mereka telah membawa Klub ke final Liga Champions untuk pertama kalinya. Lahir pada tahun 1882, ini adalah malam yang akan hidup selamanya dalam sejarah Tottenham.
"Sungguh luar biasa mencoba menggambarkan dengan kata-kata," kata Mauricio. "Perasaan yang luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada kelompok pemain ini. Bagi saya, mereka bukan pahlawan, mereka adalah pahlawan super.”
“Mereka tidak pernah menyerah dan yakin, kepercayaannya luar
biasa. Saya ingin mengucapkan selamat kepada mereka semua. Saya sangat bangga
menjadi manajer mereka,” tambahnya.
Mauricio mangatakan bahwa tim saat ini telah bersma-sama
membuat sejarah. Baginya, itu yang paling penting.
“Itu adalah hal yang paling penting ketika Anda berbagi
perasaan, emosi, ketika semua orang percaya itu adalah bagian penting dari
kesuksesan ini. Semua orang penting, para penggemar, semua orang yang terlibat
layak mendapatkan kredit besar dan mungkin kita bisa mencapai impian menang.
Ini tentang kepercayaan dan keyakinan,” katanya.
Mauricio mengakui di babak pertama timnya tampil di bawah
tekanan. Namun, ia berusaha mencari alternative untuk bisa mengubah permainan
dan yakin bisa melakukan perubahan.
“Kata-kata yang paling pantas kami gunakan adalah ‘tidak pernah
menyerah’. Kami percaya kami bisa mencetak gol. Saya piker, sedikit tidak adil
jika kalah 2-0. Dan, di babak kedua luar biasa dan kami sepenuhnya layak berada
di final,” tutupnya.