Tottenham Hotspur ke Final, Mauricio Pochettino Sebut Pemainnya Superhero

. Kamis, 09 Mei 2019 08:41
Pemain Tottenham Hotspur meluapkan kegembiraan setelah memastikan lolos ke final Liga Champions/ foto: tottenhamhotspur.com

CELEBESMEDIA.ID, MakassarTottenham Hotspur memastikan tempat di final Liga Champions musim 2018/2019 setelah mengalahkan Ajax Amsterdam 2-3 pada semifinal leg kedua di Johan Cruyff ArenA, Amsterdam, Rabu (8/5/2019) waktu setempat atau Kamis (9/5/2019) dini hari Wita.

Spurs yang tertinggal lebih dulu 0-2 di babak pertama lewat gol Matthijs de Ligt (5’) dan Hakim Ziyech (35’). Namun, The Lilywhites mampu membalikkan keadaan lewat hattrick Lucas Moura di menit 55, 59, dan 90+6. Skor 3-2 membuat aggegat menjadi sama 3-3 namun Spurs berhak atas tiket ke final karena unggul produktivitas gol tandang.

Pelatih Spurs, Mauricio Pochettino, tidak mampu membendung emosinya saat peluit panjang dibunyikan. Mauricio menangis.

Ia menyebutkan para pemainnya bukan lagi pahlawan tapi sekarang menjadi superhero atau pahlawan super.

Para pahlawan super ini telah membuat sejarah. Mereka telah membawa Klub ke final Liga Champions untuk pertama kalinya. Lahir pada tahun 1882, ini adalah malam yang akan hidup selamanya dalam sejarah Tottenham.


Mauricio Pochettino merayakan kemenangan dengan pemainnya / foto: tottenhamhotspur.com

"Sungguh luar biasa mencoba menggambarkan dengan kata-kata," kata Mauricio. "Perasaan yang luar biasa. Saya sangat berterima kasih kepada kelompok pemain ini. Bagi saya, mereka bukan pahlawan, mereka adalah pahlawan super.”

“Mereka tidak pernah menyerah dan yakin, kepercayaannya luar biasa. Saya ingin mengucapkan selamat kepada mereka semua. Saya sangat bangga menjadi manajer mereka,” tambahnya.

Mauricio mangatakan bahwa tim saat ini telah bersma-sama membuat sejarah. Baginya, itu yang paling penting.

“Itu adalah hal yang paling penting ketika Anda berbagi perasaan, emosi, ketika semua orang percaya itu adalah bagian penting dari kesuksesan ini. Semua orang penting, para penggemar, semua orang yang terlibat layak mendapatkan kredit besar dan mungkin kita bisa mencapai impian menang. Ini tentang kepercayaan dan keyakinan,” katanya.

Mauricio mengakui di babak pertama timnya tampil di bawah tekanan. Namun, ia berusaha mencari alternative untuk bisa mengubah permainan dan yakin bisa melakukan perubahan.

“Kata-kata yang paling pantas kami gunakan adalah ‘tidak pernah menyerah’. Kami percaya kami bisa mencetak gol. Saya piker, sedikit tidak adil jika kalah 2-0. Dan, di babak kedua luar biasa dan kami sepenuhnya layak berada di final,” tutupnya.