Dukung Sandiaga Uno Karena Persahabatan, Erwin Aksa Pilih Nonaktif dari Golkar

. Selasa, 19 Maret 2019 12:22
Erwin Aksa di antara pendukung Prabowo-Sandi pada depat Cawapres, Minggu (17/3/2019) - Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

CELEBESMEDIA.ID, Jakarta – Pengusaha asal Sulsel, Erwin Aksa, hadir menyaksikan debat ketiga Pilpres yang menghadirkan Calon Wakil Presiden, Ma’ruf Amin dari nomor urut 01 dan Sandiaga Uno dari urut 02, Minggu (17/3/2019) malam.

Yang menjadi perhatian adalah putra Aksa Mahmud ini berada di barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Padahal, Erwin merupakan pengurus Partai Golkar, partai yang mengusung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019

Dalam pernyataan resminya yang diterima CELEBESMEDIA.ID, Selasa (19/3/2019), Erwin mengakui kedatangannya untuk mendukung Sandi. Ia menjelaskan, dukungan kepada Sandi sebagai pilihan pribadinya dan tidak mengatasnamakan Partai Golkar. Ia mendukung Sandi yang merupakan sahabat dekatnya.

Atas tindakannya berada di barisan Prabowo-Sandi, Erwin bakal mendapat sanksi dari Partai Golkar. Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar, Meutya Hafid, menjelaskan sanksi akan diberikan kepada kader yang dinilai keluar dari garis dan kebijakan partai.

"Sesuai aturan organisasi, setiap kader yang keluar dari garis partai ada konsekuensinya. Mulai dari teguran lisan, tertulis, sampai yang paling berat sanksi diberhentikan," ujar Meutya Hafid dilansir dari Kumparan.com.

Meutya menuturkan, hingga saat ini Golkar belum mengambil sikap terkait dukungan Erwin kepada Prabowo-Sandi.  "Mengenai keterlibatan Pak Erwin di kubu 02 sampai sekarang belum ada pembahasan di partai karena kami baru mendapatkan informasi tersebut," jelas Meutya.

Erwin pun menyatakan nonaktif dari kepengurusan Partai Golkar sampai proses pencapresan selesai.

Berikut keterangan lengkap Erwin Aksa:

Jakarta, 19 Maret 2019

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Terkait pemberitaan saya yang dua hari terakhir ini banyak tersebar di media sosial dan media online, yaitu tentang kehadiran saya di acara debat cawapres tanggal 17 Maret 2019 di Hotel Sultan, maka melalui pers release ini saya, Erwin Aksa, perlu menyampaikan dan memberitahukan beberapa hal, yaitu:

1. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden pada tanggal 17 April 2019 mendatang merupakan proses politik konstitusional yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Setiap warga negara berhak untuk memilih calon presiden dan calon wakil presiden sesuai dengan pilihan hati nuraninya dan hak tersebut dijamin dan dilindungi oleh Undang-Undang.

2. Terkait pilihan saya untuk calon presiden dan calon wakil presiden 2019-2024, perlu saya sampaikan bahwa memang betul saya mendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi. Pilihan saya ini saya sadari tidak sejalan dengan pilihan Partai Golkar di mana saya bernaung saat ini.

3. Pilihan saya ini adalah pilihan pribadi dan dalam hal kampanye dan sosialisasi capres-cawapres selama ini saya tidak pernah mengatasnamakan dan menggunakan atribut Partai Golkar.

4. Dinamika politik dan perbedaan pilihan ini merupakan hal yang wajar dalam alam demokrasi. Perbedaan ini harus disikapi secara bijak dan tidak perlu dipandang negatif. Bahkan masyarakat harus diberi pemahaman yang baik bahwa perbedaan bukanlah permusuhan. Perbedaan menjadikan bangsa Indonesia lebih kaya dan lebih dewasa.

5. Saya dan Sandiaga Uno merupakan sahabat sejati, mantan Ketua Umum HIPMI dan aktif di KADIN. Kami punya ikatan emosional yang tidak bisa kami hilangkan dan kami lupakan. Kami memiliki hubungan persahabatan yang hakiki. Saya menggantikan Sandi menjadi Ketua Umum HIPMI Munas di Bali dan Sandilah yang membantu saya, sehingga saya bisa menjadi Ketua Umum HIPMI menggantikan Sandi. Bagi saya, persahabatan lebih penting dari segalanya. Jangan sampai persahabatan terputus karena pilihan politik yang berbeda. Nilai-nilai persahabatan harus terus dipupuk karena nilai-nilai persahabatan adalah modal sosial yang sangat penting bagi pembangunan Indonesia.

6. Saya sadar dan memahami konsekuensi dari partai, saat ini saya tidak sejalan dengan partai. Namun langkah saya ini bukan berarti tidak taat asas, tapi demi persahabatan saya dengan Sandiaga Uno. Akhirnya saya mohon maaf kepada seluruh kolega dan kader Partai Golkar di seluruh Indonesia, dan dengan ini saya menyatakan nonaktif dari kepengurusan Partai Golkar sampai proses pencapresan selesai.

7. Demikian press release ini saya sampaikan, semoga Partai Golkar tetap jaya. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Erwin Aksa