Besok Pemilu, SPAK: Suara Perempuan Berharga

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Gerakan “perempuan-anti-korupsi-spak">Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK)” mengajak kaum perempuan untuk bijak menyalurkan hak suaranya pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang digelar besok, Rabu (17/4/2019). Ini adalah pesta demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif.
Perempuan adalah separuh Indonesia. Partisipasi perempuan
dalam politik Indonesia adalah warna demokrasi bangsa. Dengan jumlah pemilih
perempuan, berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019, yang
diperkirakan mencapai 92.929.422 orang atau 50,6 persen dari total pemilih, perempuan
menjadi kunci penting arah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia ke depan.
Ini sebuah pilihan yang perlu ditentukan dalam pesta
demokrasi yang mungkin tidak akan terjadi dalam sejarah di negara lain.
Ini adalah sebuah kenyataan “suara perempuan berharga”.
Berharga untuk menjadi pintu masuk perjuangan bagi terbangunnya wajah politik,
demokrasi dan pemerintahan Indonesia yang berpihak pada kepentingan-kepentingan
perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal dan lainnya.
“Karena itu, SPAK Indonesia menyerukan agar perempuan jangan
takut membuat pilihan yang benar. Pilih calon yang akan memajukan Indonesia dan
memastikan keberagaman adalah kekayaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa,
pilih calon yang membuka peluang dan kebebasan bagi perempuan, anak, difabel,
kelompok-kelompok marjinal, dan lainnya untuk berpartisipasi dan meraih
prestasi dalam politik, demokrasi, ekonomi, pemerintahan dan pembangunan di
semua sektor,” kata Agen SPAK Sulsel, Alita Karen, dalam siaran pers-nya yang
diterima CELEBESMEDIA.ID, Selasa (16/4/2019)
“Kita pilih calon yang akan menghantarkan Indonesia menjadi
bagian penting dari setiap kebijakan masyarakat dunia. Ingat, suara perempuan
berharga. Jadi jangan berfikir apalah arti suara saya atau apalah arti satu
suara,” ucap Alita.
Alita menambahkan, setiap suara penting untuk Indonesia,
karena berharga untuk Indonesia jadi jangan jual atau tukar suara kita dengan
apapun.
“Jadi waspada! Jual beli suara (politik uang) bisa saja terjadi
sampai sesaat sebelum kita masuk bilik suara. Politik uang biasa dilakukan
untuk membeli kursi di parlemen; membeli kekebalan hukum agar penyelenggara
pemilu, saksi, dan penegak hukum tidak menyalahkan praktik uang yang dilakukan;
dan membeli suara rakyat,” katanya.
Karena itu, SPAK Indonesia mengajak perempuan untuk pelajari
latar belakang calon. Karena perilaku masa lalu biasanya akan berulang di masa
depan.
Oleh karenanya pelajari calon presiden dan wakil presiden
serta calon legislatif. Dan tentukan pilihan pada mereka yang jelas rekam
jejaknya, jelas visi, misi, dan program kerjanya serta terus membuka peluang perempuan
untuk terlibat mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera. Karena Indonesia akan
tertinggal bila perempuan tidak diikutsertakan dalam seluruh proses bernegara
dan berbangsa.
“Pastikan calon pilihan kita tidak memiliki latar belakang yang
pernah terindikasi korupsi atau yang kerap berperilaku korupsi; calon yang
pernah terindikasi pelecehan atau kekerasan pada perempuan, anak,disabilitas atau
kelompok marjinal lainnya; serta calon yang diskriminatif (mengedepankan SARA),”
ucap Alita.
Alita menambahkan bahwa perempuan harus ikut andil dalam Pemilu
2019 ini. Ia mengajak
perempuan-perempuan untuk datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya. Jika
perlu, jangan ragu untuk mengikuti proses penghitungan suara.
“Bila menemukan dugaan pelanggaran sampaikan pada Pengawas
Pemilihan terdekat,” pesan Alita.(*)