Besok Pemilu, SPAK: Suara Perempuan Berharga

. Selasa, 16 April 2019 16:45
Agen SPAK Sulsel, Alita Karen / foto: handover

CELEBESMEDIA.ID, Makassar – Gerakan “perempuan-anti-korupsi-spak">Saya Perempuan Anti-Korupsi (SPAK)” mengajak kaum perempuan untuk bijak menyalurkan hak suaranya pada pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang digelar besok, Rabu (17/4/2019). Ini adalah pesta demokrasi untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden serta anggota legislatif.

Perempuan adalah separuh Indonesia. Partisipasi perempuan dalam politik Indonesia adalah warna demokrasi bangsa. Dengan jumlah pemilih perempuan, berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2019, yang diperkirakan mencapai 92.929.422 orang atau 50,6 persen dari total pemilih, perempuan menjadi kunci penting arah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia ke depan.

Ini sebuah pilihan yang perlu ditentukan dalam pesta demokrasi yang mungkin tidak akan terjadi dalam sejarah di negara lain.

Ini adalah sebuah kenyataan “suara perempuan berharga”. Berharga untuk menjadi pintu masuk perjuangan bagi terbangunnya wajah politik, demokrasi dan pemerintahan Indonesia yang berpihak pada kepentingan-kepentingan perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal dan lainnya.

“Karena itu, SPAK Indonesia menyerukan agar perempuan jangan takut membuat pilihan yang benar. Pilih calon yang akan memajukan Indonesia dan memastikan keberagaman adalah kekayaan Indonesia yang menjadi identitas bangsa, pilih calon yang membuka peluang dan kebebasan bagi perempuan, anak, difabel, kelompok-kelompok marjinal, dan lainnya untuk berpartisipasi dan meraih prestasi dalam politik, demokrasi, ekonomi, pemerintahan dan pembangunan di semua sektor,” kata Agen SPAK Sulsel, Alita Karen, dalam siaran pers-nya yang diterima CELEBESMEDIA.ID, Selasa (16/4/2019)

“Kita pilih calon yang akan menghantarkan Indonesia menjadi bagian penting dari setiap kebijakan masyarakat dunia. Ingat, suara perempuan berharga. Jadi jangan berfikir apalah arti suara saya atau apalah arti satu suara,” ucap Alita.

Alita menambahkan, setiap suara penting untuk Indonesia, karena berharga untuk Indonesia jadi jangan jual atau tukar suara kita dengan apapun.

“Jadi waspada! Jual beli suara (politik uang) bisa saja terjadi sampai sesaat sebelum kita masuk bilik suara. Politik uang biasa dilakukan untuk membeli kursi di parlemen; membeli kekebalan hukum agar penyelenggara pemilu, saksi, dan penegak hukum tidak menyalahkan praktik uang yang dilakukan; dan membeli suara rakyat,” katanya.

Karena itu, SPAK Indonesia mengajak perempuan untuk pelajari latar belakang calon. Karena perilaku masa lalu biasanya akan berulang di masa depan.

Oleh karenanya pelajari calon presiden dan wakil presiden serta calon legislatif. Dan tentukan pilihan pada mereka yang jelas rekam jejaknya, jelas visi, misi, dan program kerjanya serta terus membuka peluang perempuan untuk terlibat mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera. Karena Indonesia akan tertinggal bila perempuan tidak diikutsertakan dalam seluruh proses bernegara dan berbangsa.

“Pastikan calon pilihan kita tidak memiliki latar belakang yang pernah terindikasi korupsi atau yang kerap berperilaku korupsi; calon yang pernah terindikasi pelecehan atau kekerasan pada perempuan, anak,disabilitas atau kelompok marjinal lainnya; serta calon yang diskriminatif (mengedepankan SARA),” ucap Alita.

Alita menambahkan bahwa perempuan harus ikut andil dalam Pemilu 2019 ini. Ia  mengajak perempuan-perempuan untuk datang ke TPS dan menyalurkan hak suaranya. Jika perlu, jangan ragu untuk mengikuti proses penghitungan suara.

“Bila menemukan dugaan pelanggaran sampaikan pada Pengawas Pemilihan terdekat,” pesan Alita.(*)