Tanpa Yuran, Tavares Target Menang di Markas Barito

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tetap mematok target tinggi saat dijamu Barito Putera pada pekan ke-33 Liga 1 2024/25, meski tanpa Yuran Fernandes.
Hal itu diungkapkan Tavares dalam pre-match press conference (PMPC), Jumat (16/5), jelang laga Barito Putera vs PSM.
Hingga kini belum ada kepastian hasil banding yang diajukan PSM atas hukuman larangan beraktivitas bagi kaptem tim Yuran Fernandes. Hal itu menimbulkan spekulasi negatif terhadap Komisi Disiplin PSSI, terutama menjelang PSM melawan Barito Putra.
Tavares mengakui persiapan timnya terganggu dengan absennya sang kapten. Namun, Pasukan Ramang tetap bertekad menang meraih poin penuh di markas Laskar Antasari.
"Ya tentu saja mengganggu, karena dia adalah kapten kita. Saya kira itu keputusannya (sanksi Yuran) tidak adil," tutur pelatih asal Portugal tersebut.
Absennya Yuran akibat diskorsing Komdis PSSI selama 12 bulan, lantaran mengkritik persepakbolaan Indonesia usai laga PSS Sleman vs PSM Makassar.
"Saya sudah bekerja 3 benua di dunia ini dan saya tidak pernah melihat hal seperti ini. Dan banyak orang bilang bahwa keputusan tersebut dibuat agar Yuran tidak bermain di pertandingan ini (vs Barito). Ini yang saya dengar," tambah dia.
Sanksi bagi Yuran, Tavares bilang tidak masuk akal. Bahkan Federasi Internasional Pesepakbola Profesional (FIFPro) menyebut hukuman tersebut sangat berat bagi pemain yang melontarkan kritik.
"Ini sama sekali tidak masuk akal. Siapapun yang memutuskan ini, mereka tidak punya respek terhadap kapten kita Yuran, pada tim kita, pada kita yang bekerja di PSM Makassar. Dan komite ini sudah memberikan dua sanksi yang buruk kepada kita sejauh ini," tegasnya.
Yuran Fernades sudah menjalani hukuman tersebut saat absen memperkuat PSM melawan Malut United pada pekan lalu di Stadion BJ Habibie, Parepare, Sabtu (10/5) lalu.
Diberitakan sebelumnya, FIFPro menyebut sanksi larangan bermain selama satu tahun yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada kapten PSM Makassar Yuran Fernandes terlalu berat.
"FIFPro meyakini bahwa semua pesepak bola profesional memiliki hak untuk dapat mengekspresikan pendapat mereka. Oleh karena itu kami sangat khawatir tentang adanya sanksi yang sangat keras dan tidak proporsional yang diberikan kepada Yuran Fernandes, yang membuatnya tidak dapat bekerja sebagai pesepak bola di Indonesia selama 12 bulan dan juga ditambah dengan denda uang," tulis FIFPro dalam pernyataannya yang diunggah di akun Instagram Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI), Kamis (15/5).
Lebih lanjut, FIFPro akan terus berkomunikasi dengan APPI sebagai perwakilan mereka di Indonesia untuk memberikan dukungan dalam proses banding sang pemain yang sedang berjalan.