Home > PSM

TVRI Dapat Hak Siar Piala Dunia 2026, Bisa Nobar Gratis

Trofi Piala Dunia 2026 - (foto by fifa.com)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) mendapat hak siar Piala Dunia 2026.

Hal itu diungkapkan oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Hendry Munief. Ia meminta TVRI banyak berbenah jelang ajang empat tahunan tersebut.

Menurut dia, kehadiran TVRI sebagai televisi publik yang dipercaya menayangkan Piala Dunia sejalan dengan aspirasi masyarakat, agar mendapatkan akses pertandingan tim nasional tanpa hambatan izin siar.

"Kami ucapkan selamat buat TVRI mendapatkan hak siar Piala Dunia 2026, dengan adanya hak siar itu masyarakat dapat menikmati dengan gratis, serta bisa melaksanakan nonton bareng tanpa dibayangi izin hak siar," kata Hendry di Jakarta, Selasa (30/9).

Menurut dia, setelah mendapatkan hak siar itu, TVRI perlu melakukan perbaikan fasilitas penyiaran, agar layanan maksimal atau menjangkau seluruh pelosok negeri.

Hendry menyambut baik penugasan LPP TVRI sebagai pemegang hak siar ajang sepak bola prestisius 4 tahunan tersebut dan menilai langkah itu akan memberi kesempatan bagi masyarakat luas, untuk menikmati tayangan bergengsi sepak bola dunia secara gratis dengan andil negara.

Dia menilai revitalisasi infrastruktur mutlak dilakukan karena banyak peralatan siaran TVRI yang sudah berusia lama.

Perbaikan itu, lanjut dia, mencakup fasilitas pemancar, studio, hingga teknologi pendukung terutama di daerah pedalaman dan pulau terluar.

Dia menyebut DPR melalui Komisi VII juga telah menyetujui tambahan anggaran untuk mendukung peningkatan kualitas siaran televisi publik tersebut.

"Manajemen harus memperbaiki fasilitas pemancar, studio dan teknologi yang sudah berumur, semakin bagus kualitas pemancar TVRI, semakin puas masyarakat," ujar dia dikutip dari ANTARA.

Keberhasilan TVRI menyiarkan Piala Dunia 2026 dengan kualitas baik akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

Hendry menyebut hal itu bisa mendorong sektor usaha kecil dan menengah untuk bergerak, mulai dari kuliner, kedai kopi, hingga industri garmen yang menjual atribut pendukung kegiatan nonton bareng, serta menyelenggarakan menonton bareng.

Sebab, momentum penyelenggaraan turnamen sepak bola terbesar di dunia, tambah dia, dapat menjadi katalis bagi tumbuhnya industri kreatif dan sektor jasa.