Bernardo Tavares Masuk Daftar Pelatih dengan Statistik Terbaik di Liga 1
CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Ada enam pelatih asing dengan
statistik terbaik di era Liga 1. Mereka adalah Stefano Cugurra Teco, Robert
Alberts, Paul Munster, Bernardo Tavares, Bojan Hodak, dan Thomas Doll.
Stefano Cugurra, yang akrab disapa Teco, memiliki karier
gemilang di Kompetisi Liga 1 dengan sejumlah prestasi penting dan gelar juara
yang diraihnya bersama dua klub besar, Persija Jakarta dan Bali United FC.
Teco memulai kiprahnya di Liga Indonesia sejak 2004 sebagai
pelatih fisik di Persebaya Surabaya, namun namanya mulai dikenal luas setelah
menangani Persija Jakarta pada akhir 2017.
Bersama Persija, ia mengakhiri puasa gelar liga selama 17
tahun dengan membawa tim ibu kota juara Liga 1 musim 2018.
Setelah itu, pada Januari 2019, Stefano Cugurra bergabung
dengan Bali United dan langsung membawa klub tersebut menjadi juara Liga 1 pada
musim 2019, menjadikan Bali United sebagai klub Bali pertama yang meraih gelar
liga tertinggi Indonesia.
Ia kemudian kembali mengantarkan Bali United juara Liga 1
musim 2021/2022, sehingga total gelar juara Liga 1 yang dimilikinya mencapai
tiga kali secara beruntun (2018 bersama Persija, dan 2019 serta 2021/22 bersama
Bali United).
Sepanjang kariernya di Liga 1 sejak 2017 bersama Persija dan
Bali United, Teco telah memimpin total 222 pertandingan dengan 118 kemenangan,
52 hasil imbang, dan 52 kekalahan. Selama enam musim di Bali United, ia
memimpin 188 pertandingan dengan catatan 97 kemenangan, 41 seri, dan 50
kekalahan.
Keberhasilan Teco menjadi pelatih asing pertama yang
memenangkan gelar Liga 1 di dua klub berbeda secara berturut-turut menegaskan
reputasinya sebagai salah satu pelatih terbaik di era Liga 1.
Di era Liga 1, ada sejumlah pelatih asing yang juga memiliki
catatan istimewa selain Teco, satu di antaranya adalah Robet Alberts. Total ada
tiga klub yang pernah ia tangani, namun sejak 2017, tercatat pelatih asal
Belanda itu melatih dua raksasa, yakini PSM Makassar dan Persib Bandung.
Selama menangani Persib, Robert Alberts menghabiskan 86
laga, dengan catatan 43 menang dan 18 kali kalah. Sedangkan di PSM, ia
menorehkan 37 kemenangan dan 20 kekalahan, serta 18 sisanya berujung imbang.
Lalu ada Paul Munster. Pelatih asal Irlandia Utara ini bukan
sosok kacangan. Dari 94 pertandingan baik ketika bersama Bhayangkara FC maupun
Persebaya Surabaya, hanya 19 kali saja ia menelan kekalahan, sedangkan 46 laga
lainnya berakhir dengan kemenangan.
Bernardo Tavares tak kalah apik. Pelatih PSM ini sudah
memainkan 93 laga, dengan 41 di antaranya berakhir kemenangan, dan cuma 19 kali
kalah.
Namun, agaknya untuk saat ini sulit untuk tak menganggap
Bojan Hodak sebagai pelatih terbaik. Bagaimana tidak, dari 61 pertandingan di
Liga 1 ketika ia menemani timnya bertanding, ia cuma kalah 5 kali saja.
Berikutnya ada Thomas Doll, pelatih asal Jerman yang selama
kariernya di BRI Liga 1 (di luar fase championship series) hanya menelan 18
kekalahan dari 66 pertandingan. Sebanyak 31 laga lainnya berakhir dengan kemenangan,
sedangkan sisa 17 lainnya berujung seri.
Sumber: LIB