Home > PSM

Tomas Trucha Disambut Angngaru di Benteng Rotterdam

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pelatih baru PSM Makassar, Tomas Trucha, bersama para pemain dan ofisial tim, disambut hangat dengan upacara adat Angngaru saat mengunjungi Fort Rotterdam, Jalan Ujung Pandang, Makassar, Kamis (13/11) sore.

Kunjungan tersebut bukan sekadar agenda wisata budaya, melainkan bentuk pengenalan heritage Makassar bagi seluruh skuad PSM, terutama bagi Trucha yang baru bergabung.

Fort Rotterdam yang dulunya dikenal sebagai Benteng Ujung Pandang sekaligus benteng pertahanan Kerajaan Gowa-Tallo, menjadi simbol sejarah perjuangan dan keteguhan, nilai yang diharapkan turut melekat pada semangat tim Pasukan Ramang.

Rombongan PSM disambut dengan Angngaru yang dibawakan oleh Daeng Tika dari Sanggar Sirajuddin Gowa. Penampilan tersebut disusul atraksi tari paraga, di mana para penari memainkan bola takraw yang menyala api, kemudian Pepe-pepeka Ri Makka.

Sementara itu, penulis buku Satu Abad PSM Mengukir Sejarah, M. Dahlan Abubakar, turut memberikan sambutan khusus kepada skuad PSM.

Daeng Tika menjelaskan, Angngaru yang dibawakan kali ini memiliki makna mendalam bagi tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut.

“Angngaru sejatinya ikrar atau sumpah, pernyataan sikap kepada pimpinan. Ketika diarahkan ke pelestarian kebudayaan pada saat ini, Aru di hadapan pemain dan ofisial PSM itu lebih kepada bagaimana memperlihatkan kesungguhan dan keseriusan mereka dalam memenangkan pertandingan-pertandingan yang akan dihadapi nanti,” ujarnya.

Ia menambahkan, Angngaru diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada PSM Makassar yang memiliki tempat istimewa di hati masyarakat Gowa dan Makassar.

“PSM ini sangat berarti buat kami. Harapannya kepada seluruh pemain dan ofisial, seriuski membawa nama PSM. Kami berharap bukan cuma kebudayaan dan pemerintahan yang bisa mengangkat Makassar dan Sulsel, tapi lewat sepak bola juga bisa,” tutur Daeng Tika.

Langkah ini menandai awal perjalanan baru PSM Makassar di bawah arahan Tomas Trucha yang menjadi sebuah perpaduan antara sejarah, budaya, dan semangat juang yang diharapkan dapat kembali mengantarkan Pasukan Ramang ke jalur kemenangan.