Konsultan Sepak Bola Barcelona Akan Beri Coaching Clinic di Akademi PSM

CELEBESMEDIS.ID, Makassar - Akademi PSM Makassar kembali akan mendapat coaching clinic dari konsultan sepak bola asal Barcelona, Spanyol, Ekkono Method.
Coaching clinic yang digagas operator kompetisi, I.League ini untuk mengembangkan talenta muda Juku Eja yang berkompetisi di Elite Pro Academy (EPA) U-16, U-18 dan U-20.
Manager Umum EPA PSM, M Arif Rijal mengungkapkan Tim Ekkono dijadwalkan datang ke Makassar pada 21–23 September 2025.
Selama tiga hari, Tim Ekkono akan memantau langsung proses latihan di Akademi PSM Makassar. Mereka bakal memberikan masukan pengembangan manajemen dan metode kepelatihan.
“Maksud dan tujuannya adalah melihat langsung proses dan latihan yang ada di Akademi PSM Makassar seperti apa, dan memberikan masukan-masukan untuk pengembangan akademi, mulai dari manajemennya sampai proses latihannya,” jelas Arif saat dijumpai di Lapangan Sepak Bola Telkom, Makassar, Rabu (17/9) siang.
Menurut Arif, program kerjasama ini bukan hanya pada level teknis. Tim Ekkono juga akan memilih pemain-pemain muda potensial untuk mengikuti uji coba latihan di Spanyol.
“Termasuk juga program Ekkono itu memilih pemain-pemain terbaik, khususnya U-16 untuk dilatih. Uji coba latihannya di Spanyol, seperti program tahun lalu kita ada dua pemain yang ikut ke sana. Dan Insya Allah tahun ini programnya terus berlanjut,” ungkapnya.
Jika tahun-tahun sebelumnya fokus pada kelompok usia U-16, tahun ini Tim Ekkono juga akan memantau kelompok usia lainnya seperti U-18 dan U-20.
“Cuma untuk proses tahun ini sepertinya akan memantau untuk semua usia, U-16, U-18, dan U-20. Kepastiannya nanti kita akan tanyakan langsung,” kata Arif menambahkan.
Dengan keberlanjutan program ini, jebolan Elite Pro Academy PSM Makassar kembali berpeluang merasakan atmosfer latihan di Spanyol dan membuka jalan menuju level profesional yang lebih tinggi.
Ekkono Method adalah metode pelatihan sepak bola yang bertujuan untuk membantu pemain memahami permainan, menemukan solusi cerdas, dan menerapkan keterampilan mereka untuk kepentingan tim.
Dilansir dari berbagai sumber, metode pelatihan tersebut dikembangkan oleh Carles Romagosa dan David Hernandez selama 20 tahun.
Laporan: Rifki