Catatan Sepakbola: Timnas dan PSM Makassar

PSSI resmi mengumumkan nama 32 pemain yang dipanggil memperkuat timnas Indonesia untuk dua laga penting kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Juni, Minggu.
Indonesia saat ini berada di peringkat keempat klasemen sementara Grup C dengan koleksi sembilan poin.
Tim Garuda masih berpeluang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026, atau menjalani kualifikasi zona Asia putaran keempat.
Skuad Garuda akan menjamu China, 5 Juni, dan melawat ke Jepang, 10 Juni pada dua laga tersisa di putaran ketiga.
Dari daftar yang diumumkan, mayoritas pemain kunci tetap dipertahankan. Namun, absennya Ragnar Oratmangoen, seperti dikutip dari Kantor Berita Nasional ANTARA, menjadi salah satu kejutan.
Ragnar sebelumnya selalu jadi andalan di lini depan Garuda, namun kali ini namanya tidak muncul dalam daftar 32 pemain terpanggil.
Hal menarik, Pelatih Patrick Kluivert juga mulai melirik figur-figur dari kompetisi dalam negeri. Ada 11 di antaranya yang bermain di Liga 1.
Salah satu dari pemain Liga 1 yang dipanggil adalah Reza Arya Pratama, kiper utama PSM Makassar. Agak lama baru ada lagi kiper dari PSM yang dipanggil memperkuat Timnas.
Akan tetapi yang pasti itu bukan yang pertama. Era legenda sepakbola Indoneaia almarhum Ramang memperkuat PSSI, Maulwy Saelan anak Makassar, adalah kiler handal tim PSSI pada era tahun 1950 dan 1960-an.
Yang pasti, PSM sejak "tempo doloe" selalu berkontribusi pemain untuk Timnas. Kecuali memang sering juara nasional, era kompetisi perserikatan hingga "liga modern" saat ini pun PSM sudah pernah juara dan selalu memasok pemain Timnas senior.
Kita berharap Reza senantiasa sehat dan pulih sepenuhnya dari cedera yang pernah dialaminya sampai beberapa kali absen memperkuat PSM Makassar.
Harapan lebih tinggi lagi dari para pencinta PSM, dan lebih khusus fans serta keluarganya adalah Reza mampu menunjukkan performa terbaik di Timnas. Mampu menempatkan diri sebagai pemain utama dan mendapatkan menit bermain.
Lebih membanggakan lagi tentunya jika ia mampu menjadi pemain "starter eleven". Itu berarti Reza, anak Parepare itu akan mengukirkan sejarahnya sendiri di Timnas.
Bukan hanya itu. Ia akan mempertebal catatan sejarah anak Makassar dan PSM sebagai pemasok pemain Timnas di tengah kepungan pemain naturalisasi. Semoga Reza mampu "menggantikan" ketangguhan Maulwy Saelan "tempo doeloe" di era sepakbola modern dan profesional Indonesia.
Timnas senior memang selalu menghembuskan harum wangi "bau" PSM Makassar. Sehingga banyak orang pencinta bola bilang Timnas senior Indonesia tanpa pemain yang "berbau" PSM ibarat sayur tanpa garam. Ikan bakar tanpa sambal.
Perhatikanlah secara saksama pemain yang terpanggil kemarin. Ada juga Asnawi Mangkualam, Yakob Sayuri dan Yance Sayuri. Mereka memang sudah bertambat di pelabuhan klub lain.
Sejarah mencatat dan tak bisa terhapus, bahwa mereka pernah menjadi anggota dan "darah daging" Pasukan Ramang. Gagah berani melayarkan pinisi PSM Makassar menaklukkan dahsyatnya gelombang samudera sepakbola Indonesia.
(Andi Suruji - Jurnalis CELEBEMESIA.ID dan Tribun Timur Makassar)