Home > PSM

Pelatih PSM Beri Sinyal Bakal Kembali Orbitkan Pemain Akademi

Bernardo Tavares - (foto by Akbar)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares membuka lebar pintu bagi pemain Akademi PSM untuk promosi ke skuad utama.

Selain dari Akademi PSM, Tavares juga menantang pemain-pemain berbakat dari luar Sulawesi untuk menembus skuad utama Tim Juku Eja.

“Ini juga sinyal kepada pemain yang bukan dari Akademi PSM Makassar, tapi juga dari pulau lain. Jika kamu pemain bagus dan punya potensi, jika kamu ingin mendapat kesempatan untuk berlatih di skuat utama, PSM Makassar membuka mata untuk kesempatan ini," tegas Tavares, Rabu (16/11/2022).

Pelatih asal Portugal itu menjelaskan saat ini skuad utama PSM dihuni banyak pemain promosi dari akademi, seperti Edgard Amping, Rafli Asrul, Victor Dethan, Dzaky Asraf, Ananda Raehan, Ibnul Mubarak, Ardiansyah, dan Ricky Pratama.

"Pada momen ini, saya pikir akademi PSM Makassar menjadi salah satu yang menaruh banyak pemain di skuad utama," papar pelatih berusia 42 tahun itu.

"Memberi kesempatan kepada pemain yang bekerja keras untuk bisa memiliki kesempatan bermain di Liga 1. Tapi perhatikan, karena bagi kami apa yang dilihat adalah performa pemain. Kami bisa menggunakan pemain berusia 16 atau 36 tahun. Bagi saya, umur tak dihitung,” jelasnya.

Pasukan Ramang terus mempersiapkan diri menghadapi lanjutan Liga 1 2022/23 yang terhenti akibat Tragedi Kanjuruhan di Malang. Kompetisi musim ini dikabarkan bakal bergulir pada awal Desember 2022.

Diberitakan sebelumnya, Tavares berharap pertandingan dapat dihadiri penonton jika kompetisi kembali bergulir. Pasalnya, beredar kabar bahwa Liga 1 bakal berlangsung beberapa seri dengan sistem format bubble dan tanpa penonton.

“Saya pikir, jika dimulai pekan depan itu lebih baik. Sangat penting agar Liga 1 segera dilanjutkan dan memungkinkan dihadiri penonton," tegas pelatih asal Portugal itu, Rabu (16/11).

"Karena jika tanpa penonton atau suporter, klub akan terbunuh. Karena klub harus membayar gaji pemain, staf, dan semua. Pemain juga melakoni laga tanpa penonton seperti bukan sepak bola,” tambah juru taktik berusia 42 tahun tersebut.