4 Fakta Menarik di Balik Sejarah Hari Pendidikan Nasional

Ki Hadjar Dewantara - (foto by acehtangahkab.go.id)

CELEBESMEDIA.ID, Makassar - Setiap tanggal 2 Mei di Indonesia diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Hardiknas menjadi momen bersejarah mengenang para tokoh yang telah memperjuangkan pendidikan di Indonesia. Hari ini menjadi suatu bentuk semangat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Di balik sejarah Hari Pendidikan Nasional, ada beberapa fakta menarik yang dapat diketahui.

1. Alasan Hardiknas Diperingati Setiap 2 Mei

Tanggal 2 Mei juga dipilih sebagai Hardiknas karena bertepatan dengan kelahiran tokoh pendidikan Indonesia,  Ki Hajar Dewantara. Dikutip dari laman Kemendikbud, Ki Hadjar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 dan merupakan keluarga bangsawan Pakualaman.

Penetapan 2 Mei sebagai Peringatan Hardiknas tertuang dalam.Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1961 tentang Perubahan Hari Pendidikan Nasional, tanggal kelahiran Ki Hadjar Dewantara yaitu 2 Mei.

2. Bapak Pendidikan Bernama Lengkap Raden Mas Soewardi Soerjaningrat

Ki Hadjar Dewantara bernama lengkap Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Karena terlahir dari keluarga bangsawan, Ki Hadjar Dewantara mendapat kesempatan untuk masuk STOVIA (School tot Opleiding voor Inlandsche Artsen) atau yang biasa disebut Sekolah Dokter Jawa.

Atas semua jasa dan perjuangannya dalam bidang pendidikan, Ki Hadjar Dewantara dinobatkan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia seperti yang tertulis pada Keputusan Presiden RI Nomor 305 Tahun 1959.

3. Ki Hajar Dewantara Dulunya Seorang Jurnalis

Meski mengenyam pendidikan di STOVIA atau Sekolah Dokter Jawa, namun karena kondisi kesehatannya, dia tidak dapat melanjutkan pendidikannya di sekolah tersebut

Setelah gagal melanjutkan sekolah, Ki Hadjar Dewantara terjun ke dunia jurnalisme dan berkarir di beberapa surat kabar dan majalah pada waktu itu.

Ia dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintahan Pemerintah Belanda, terutama tentang pendidikan.

Sifatnya yang kritis membuatnya pernah diasingkan bersama anggota tiga serangkai lainnya yakni Douwes Dekker dan Tjipto Mangunkusumo.

4. Pernah Menjabat sebagai Menteri Pendidikan

Setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 1950. Pada 26 April 1959, Ki Hadjar Dewantara wafat.